PEREKONOMIAN INDONESIA

Soal Rupiah, Ini Permintaan Menkeu ke Pengusaha

Redaksi DDTCNews
Kamis, 20 September 2018 | 15.51 WIB
Soal Rupiah, Ini Permintaan Menkeu ke Pengusaha

Menteri Keuangan Sri Mulyani indrawati. (DDTCNews - Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta para pelaku usaha untuk mengurangi transaksi dalam valuta asing, terutama dolar Amerika Serikat. Langkah ini diyakini akan membantu mengurangi tekanan pada nilai tukar rupiah.

Hal ini diserukannya karena dia mendapati masih banyak pelaku usaha yang menggunakan dolar Amerika Serikat (AS) sebagai transaksi di dalam negeri. Beberapa transaksi domestik itu adalah pembayaran gaji karyawan dan pembayaran jasa kontraktor.

“Ke beberapa perusahaan, sudah ada langkah persuasif agar mereka yang bertansaksi di dalam negeri dalam dolar AS dapat mengkonversinya ke rupiah,” katanya di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Kamis (20/9/2018).

Penggunaan transaksi rupiah di dalam negeri dipastikan akan berimplikasi pada pengurangan permintaan terhadap dolar AS. Kondisi ini pada gilirannya akan menstabilkan nilai tukar rupiah yang tengah diterpa beberapa dinamika perekonomian global.

Nilai kurs tengah (Jisdor) Bank Indonesia (BI) pada hari ini berada di level Rp14.839 per dolar AS. Nilai tukar ini menguat tipis jika dibandingkan dengan posisi kemarin, Rabu (19/9/2018) yang berada di level Rp14.896 per dolar AS. Di pasar spot, rupiah dibuka dengan nilai Rp14.850 per dolar AS, menguat dari penutupan perdagangan kemarin Rp14.875 per dolar AS.

Sri Mulyani menegaskan akan ada bauran kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga stabilisasi nilai tukar mata uang Garuda ini. Salah satu langkah yang ditempuh adalah memastikan devisa hasil ekspor dapat pulang seluruhnya ke dalam negeri.

Untuk langkah ini, pemerintah akan terus berkoodinasi dengan lembaga terkait seperti BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini untuk memastikan devisa hasil ekspor pelaku usaha dapat direpatriasi untuk kemudian dikonversi dalam rupiah.

“Kita juga akan meminta agar suplai dolar dalam hal ini tidak hanya direpatriasi tapi juga digunakan sebagai suplai devisa dalam negeri, sehingga transaksi bisa seimbang antara supply dan demand,” imbuhnya. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.