JAKARTA, DDTCNews – Pagi ini, Selasa (3/7), kabar datang dari pengusaha yang meminta pemerintah untuk membebaskan tarif pajak penghasilan (PPh) atas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk beberapa periode.
Kabar lainnya datang dari Badan Pusat Statistik yang mencatat keberhasilan upaya pemerintah dalam menjaga harga barang pada saat hari raya Lebaran. Pasalnya, inflasi pada Juni 2018 tercatat sebesar 0,59%.
Selain itu, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mulai mewarnai media nasional pagi ini. Kabarnya penerimaan PNBP berpotensi melebihi target yang dipatok pada tahun 2018 sebesar Rp275 triliun.
Berikut ringkasannya:
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (Hipmi Jaya) Afifuddin Sehaeli Kalla mendukung kebijakan pemerintah menurunkan tarif PPh final. Jumlah pelaku usaha yang takut untuk membuat badan usaha karena akan dipajaki, akan semakin berkurang. Meski begitu, dia menyarankan agar pemerintah memberi insentif lain untuk mendorong pertumbuhan pengusaha baru, salah satunya dengan pembebasan bayar pajak 2 tahun sejak badan usaha dimuat.
BPS mencatat inflasi Juni 2018 sekitar 0,59% menjadi yang terendah selama 10 tahun terakhir. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan infasi Juni lalu disumbang oleh kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Inflasi pun juga berasal dari bahan makanan khususnya lauk pauk.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara mengatakan realisasi PNBP hingga akhir Mei 2018 sudah mencapai Rp145 triliun atau 52,7% dari target APBN 2018 setara Rp275 triliun. Menurutnya penerimaan itu mengalami pertumbuhan sebesar 18,66% terhadap tahun 2017. Peningkatan realisasi PNBP terjadi karena peningkatan harga minyak mentah Indonesia dan batubara.
Pakar ekonom menilai suku cadang dalam negeri membutuhkan insentif untuk bertransisi menuju era elektrifikasi. Peneliti LPEM-FEBUI Widyono Soetjipto mengatakan insentif akan memberikan efek domino secara positif dan besar. Tax holiday 20 tahun dan bebas bea masuk untuk komponen baterai diklaim akan menjadi stimulus positig untuk mendorong penjualan barang lokal. (Amu)