JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjadi pembina upacara di Hari Kebangkitan Nasional pada pagi ini (22/5). Dalam peringatan tersebut, Sri Mulyani menyampaikan pesan kepada seluruh jajaran pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mewujudkan cita-cita Indonesia melalui pengelolaan keuangan negara yang baik.
Sri Mulyani mengatakan tema Harkitnas kali ini adalah pemerataan pembangunan Indonesia yang berkeadilan. Tema ini relevan dengan fungsi Kemenkeu sebagai pengelola keuangan negara.
"Peranan keuangan negara sangat penting dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur. Dalam menjalankan peran ini, negara butuh jajaran Kemenkeu profesional, kompeten, berintegritas, komitmen untuk mewujudkan pemerataan pembangunan, keadilan, dan kesejahteraan,” ujarnya, Senin (22/5).
Dia menegaskan pembangunan yang adil dan merata bisa diraih dengan mengejar persatuan dan kesatuan NKRI. Menurutnya Harkitnas menjadi simbol untuk bersama-sama membangun negeri.
"Harkitnas menjadi simbol Indonesia untuk tetap bersatu dalam membangun negara. Kunci dari pembangunan itu sendiri ialah pembangunan yang merata, mulai dari pembangunan infrastruktur yang merata, hingga memperbaiki kualitas SDM," tambahnya.
Dalam Nawa Cita, Sri Mulyani menuturkan, salah satu fokus dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 adalah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang merata, berkeadilan, inklusif, dan berkualitas.
"Kuncinya adalah pemerataan pembangunan. Kita terus menciptakan pemerataan pembangunan melalui fokus belanja dari sisi infrastruktur dan belanja memperbaiki kualitas sumber daya manusia di seluruh wilayah Indonesia, dari perbatasan sampai pedesaan," jelasnya.
Sri Mulyani memastikan akan menjaga penerimaan APBN sebesar Rp 1.750 triliun dan belanja negara mencapai Rp 2.080 triliun. APBN tersebut akan digunakan sebagai instrumen fiskal untuk menciptakan pemerataan pembangunan dalam mewujudkan cita-cita bernegara.
"Penerimaan Rp 1.750 triliun dan belanja negara Rp 2.080 triliun hanya akan menjadi angka tanpa makna kalau tidak disertai strategi pemikiran untuk menggunakan keuangan negara guna pemerataan pembangunan," tegasnya.
Sambungnya, 50% dari jumlah pegawai Kemenkeu 70.257 orang adalah generasi muda. Sri Mulyani berharap supaya generasi muda di lingkungan Kemenkeu dapat melanjutkan estafet semangat perjuangan Budi Utomo yang melahirkan gerakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Pasalnya, Sri Mulyani mengingatkan Indonesia sejak lahir adalah negara yang menjunjung Bhinneka Tunggal Ika. Didirikan bukan hanya untuk sekelompok golongan, satu agama, satu ras, atau satu jenis. Akan tetapi untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Saya berharap generasi muda ini mampu meneruskan estafet semangat Budi Utomo di dalam mewujudkan Indonesia meraih kemerdekaan, merdeka dari kemiskinan, dari kebodohan, merdeka dari sisi ketertinggalan," kata Sri Mulyani. (Amu)