Ilustrasi. (DDTCNews)
MANILA, DDTCNews—Pemerintah Filipina kian gencar mempromosikan peluang investasi kepada para penanam modal asing dengan menawarkan insentif pajak di era kenormalan baru ini.
Menteri Perdagangan Ramon Lopez mengatakan sejumlah keuntungan jika berinvestasi di Filipina di antaranya adalah pemangkasan tarif pajak penghasilan (PPh) badan dari 30% menjadi 25%.
“Reformasi itu masuk dalam kebijakan Pemulihan Perusahaan dan Insentif Pajak untuk Dunia Usaha sebagai respons atas pandemi," katanya dalam webinar yang diadakan pemerintah Filipina di hadapan para investor AS, Sabtu (20/6/2020).
Lopez menjelaskan fundamental makroekonomi Filipina sangat kuat sebelum krisis pandemi melanda. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Filipina mencapai 6% dengan tingkat inflasi yang rendah.
Pada saat bersamaan, angka pengangguran di Filipina juga menjadi yang terendah sepanjang sejarah. Begitu juga dengan persetujuan investasi di Filipina yang tercatat mencapai US$22,8 miliar yang menjadi nilai tertinggi sepanjang sejarah.
Perihal pandemi, lanjut Lopez, pemerintah Filipina merespons dengan mereformasi sejumlah undang-undang. Salah satu yang menjadi prioritas adalah mengenai dukungan dan insentif bagi dunia usaha, serta daftar negatif investasi.
Reformasi yang sedang berjalan antara lain Pemulihan Perusahaan dan Insentif Pajak bagi Dunia Usaha. Dalam reformasi tersebut, pemerintah berencana memangkas tarif PPh badan di Filipina dari 30% menjadi 25%.
Ada pula amandemen Daftar Negatif Investasi Asing (Foreign Investment Negative List/FINL) yang akan memungkinkan ekuitas asing menanamkan modal lebih besar dalam usaha perdagangan ritel dan industri pelayanan publik.
FINL yang saat ini berlaku telah memungkinkan ekuitas asing mendirikan dan memiliki 100% bisnis internet, pendidikan tinggi, pusat pelatihan non-formal, pusat kesehatan, perusahaan asuransi, dan pinjaman perusahaan.
Lopez juga menjanjikan bahwa Filipina akan mengembangkan skema gaji yang kompetitif, meningkatkan kepastian industri, akses yang tak tertandingi ke pasar ekspor, menghilangkan pembatasan ekspor produk-produk penting.
Lebih lanjut, pemerintah Filipina berkomitmen menciptakan industri manufaktur dan kreatif yang kompetitif, termasuk ekonomi digital. Tak ketinggalan, kualitas SDM juga terus dikembangkan.
"Kami sangat percaya dapat dengan mudah bangkit kembali setelah semuanya diselesaikan dan vaksin ditemukan," ujarnya dilansir dari Philstar. (rig)