PROVINSI NTB

Banyak Kendaraan Berpelat Luar Daerah, Pengusaha Diminta Balik Nama

Muhamad Wildan | Sabtu, 09 Juli 2022 | 09:30 WIB
Banyak Kendaraan Berpelat Luar Daerah, Pengusaha Diminta Balik Nama

Ilustrasi.

MATARAM, DDTCNews - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta pelaku usaha untuk melakukan balik nama atas kendaraan-kendaraan yang masih berpelat nomor luar NTB.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi NTB Eva Dewiyani mengatakan kendaraan yang beroperasi di NTB perlu dibalik nama agar potensi pajak dari kendaraan tersebut diterima oleh Pemprov NTB.

"Memang karena perusahaan menerima dari kantor pusatnya untuk digunakan di sini, tetapi kita tetap minta untuk balik nama agar potensi pajaknya masuk ke daerah tempatnya beroperasi," ujar Eva, dikutip Sabtu (9/7/2022).

Baca Juga:
Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Guna mendorong perusahaan-perusahaan pemilik kendaraan bermotor untuk melakukan balik nama, Eva mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat kepada perusahaan-perusahaan tersebut.

"Kami akan terus mengingatkan, karena potensinya cukup besar. Upaya lainnya adalah mengingatkan saat dilakukan operasi lalu lintas," ujar Eva seperti dilansir suarantb.com.

Eva mengeklaim terdapat peningkatan BBNKB berkat upaya ini. Realisasi BBNKB hingga Mei 2022 tercatat mencapai Rp9,88 miliar atau tumbuh 8,02% bila dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga:
Evaluasi Raperda Pajak Daerah, Ini Rentetan Temuan DJPK Kemenkeu

Pemprov NTB sendiri sudah menerbitkan Pergub 30/2022 yang mengatur tentang insentif BBNKB untuk penyerahan kendaraan bermotor kedua dan seterusnya dari luar daerah.

Keringanan BBNKB diberikan bila balik nama kendaraan dilakukan pada 18 April hingga 31 Juli 2022. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 15:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Evaluasi Raperda Pajak Daerah, Ini Rentetan Temuan DJPK Kemenkeu

Rabu, 24 April 2024 | 14:00 WIB KOTA TANGERANG SELATAN

Penuhi Amanat UU HKPD, Pemkot Tangsel Atur Ulang Tarif Pajak Daerah

Selasa, 23 April 2024 | 17:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Tak Ada Lagi Pemutihan Denda, WP Diminta Patuh Bayar Pajak Kendaraan

BERITA PILIHAN
Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 16:50 WIB PAJAK PENGHASILAN

DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Rabu, 24 April 2024 | 16:45 WIB PENGADILAN PAJAK

Patuhi MK, Kemenkeu Bersiap Alihkan Pembinaan Pengadilan Pajak ke MA

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB KPP MADYA TANGERANG

Lokasi Usaha dan Administrasi Perpajakan WP Diteliti Gara-Gara Ini

Rabu, 24 April 2024 | 15:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

DJP: 13,57 Juta WP Sudah Laporkan SPT Tahunan hingga 23 April 2024