Ilustrasi.
BANGKOK, DDTCNews - Pemerintah Thailand berencana menyelaraskan kebijakan mengenai cukai kendaraan bermotor mobil dengan tren global.
Wakil Menteri Keuangan Paopoom Rojanasakul mengatakan kebijakan pajak konsumsi untuk kendaraan bermotor di dunia, baik cukai maupun PPnBM, sedang diarahkan untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik. Menurutnya, pemerintah akan memikirkan strategi agar kebijakan cukai ini tidak terlalu menekan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil.
"Struktur cukai yang condong secara eksklusif kepada kendaraan bermotor listrik mungkin bukan jawabannya. Kita perlu menjaga keseimbangan pada seluruh sistem cukai," katanya, dikutip pada Selasa (12/11/2024).
Paopoom mengatakan persaingan di industri otomotif makin kuat karena antara produsen kendaraan bermotor listrik dan konvensional saling berebut pasar. Meski demikian, kebijakan fiskal saat ini mulai diarahkan untuk mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik pada masyarakat.
Dia menjelaskan industri otomotif, baik kendaraan bermotor listrik maupun konvensional, sama-sama memiliki peran penting dalam perekonomian. Oleh karena itu, kebijakan fiskal juga tidak boleh langsung mematikan industri kendaraan bermotor konvensional.
Menurutnya, pemerintah telah menahan diri untuk tidak membuat struktur cukai yang terlalu ketat pada kendaraan bermotor konvensional mengingat jalur produksi dan rantai pasokannya masih luas. Tekanan yang secara mendadak pada industri kendaraan bermotor konvensional dikhawatirkan dapat memengaruhi kinerja ekonomi dan lapangan kerja di dalam negeri.
"Jika tren global lebih condong ke plug-in hybrid (PHEV), Thailand akan tetap berada di posisi yang baik. Begitu pula jika kendaraan listrik berbasis baterai lebih diunggulkan, kita harus siap," ujarnya dilansir bangkokpost.com.
Pada 22 Februari 2022, kabinet telah menyetujui usulan Komite Kendaraan Listrik Nasional untuk menyesuaikan struktur cukai kendaraan bermotor. Penyesuaian struktur cukai ini bertujuan menjadikan Thailand sebagai pusat produksi mobil dan sepeda motor listrik di Asia Tenggara, sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Cukai untuk kendaraan bermotor konvensional saat ini didasarkan pada emisi karbon yang dihasilkan. Mulai 2026, tarif cukai yang lebih rendah akan ditawarkan kepada kendaraan bermotor konvensional dan hybrid yang mampu memangkas produksi emisi karbon. (sap)