KOTA MALANG

Tempat Hiburan Dirazia, Penunggak Pajak Pun Terjaring

Redaksi DDTCNews
Senin, 31 Desember 2018 | 11.40 WIB
Tempat Hiburan Dirazia, Penunggak Pajak Pun Terjaring

Ilustrasi.

MALANG, DDTCNews – Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Kota Malang menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat  untuk melakukan razia atau operasi gabungan (Opsgab). Razia tersebut dilakukan untuk mendorong penerimaan pajak daerah, walaupun realisasinya sudah mencapai Rp433 miliar atau 102% dari target sepanjang tahun 2018.

Kepala BP2D Kota Malang Ade Herawanto menjelaskan Opsgab telah dijalankan selama 2 hari di tempat hiburan seperti café dan karaoke. Mengingat, tempat hiburan menjadi sasaran utama bagi sejumlah wisatawan untuk menjelang momen akhir tahun.

“Dari Opsgab itu, kami berhasil menemukan penunggak pajak. Kami menerapkan tindakan tegas seperti sanksi ringan berupa teguran dan pemasangan stiker, bahkan hingga penyegelan. Ada pula pengelola usaha yang kami mintai keterangan untuk melengkapi berkas acara pemeriksaan (BAP),” tuturnya di Kota Malang, Sabtu (29/12).

Ade mencatat 3 klub malam di kawasan Jalan Dieng, Jalan Jaksa Agung Suprapto dan Jalan Soekarno-Hatta yang masih belum patuh terhadap aturan pajak daerah yang berlaku. Karenanya, petugas segera memberikan sanksi yang setimpal secara langsung.

Seiring dengan itu, petugas BP2D juga mengharuskan sejumlah tempat usaha untuk mengikuti program pajak online (e-Tax). Kewajiban ini akan menuntun wajib pajak untuk semakin patuh terhadap aturan dan membantu meningkatkan penerimaan pajak daerah Kota Malang.

Tak hanya untuk optimalisasi penerimaan dan kepatuhan pajak, sinergi antarinstitusi juga dilakukan untuk mengadakan tes urin bagi para pengunjung tempat hiburan malam. Tercatat, beberapa pengunjung positif mengonsumsi narkoba dan segera diamankan petugas.

Dalam razia penyalahgunaan narkoba, kepolisian, TNI, Satpol PP, serta beberapa organisasi kemasyarakatan juga diikutsertakan untuk menciptakan Kota Malang yang kondusif, bebas narkoba, tertib administrasi dan taat pajak. Ade berharap Opsgab semacam ini harus tetap menjadi agenda rutin, tanpa meninggalkan sinergitas yang sudah terjalin dengan baik.

"Tidak harus BP2D yang menginisiasi. Kami akan mendukung penuh dan siap terlibat aktif pada setiap agenda Opsgab," pungkasnya. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.