Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah China berencana memangkas pajak pertambahan nilai (PPN) untuk sektor manufaktur, transportasi, dan konstruksi.
China akan memangkas pajak dan biaya untuk semua perusahaan hingga hampir 2 triliun yuan pada 2019. Sektor manufaktur, transportasi, dan konstruksi dipilih menjadi penerima pemangkasan pajak ini karena diyakini akan menstimulus perekonomian.
Menurut laporan anggaran yang disampaikan dalam pembukaan pertemuan parlemen pada Selasa (5/3/2019) waktu setempat, pemerintah China berencana memangkas tarif PPN untuk produsen dari 16% menjadi 13% pada 2019.
“Tarif PPN untuk sektor transportasi dan konstruksi juga akan dikurangi menjadi 9% dari 10%,” demikian informasi dari laporan tersebut, seperti dikutip pada Selasa (5/3/2019).
Pajak untuk kendaraan energi terbarukan juga terus dibebaskan. Pada saat yang bersamaan, pemerintah akan mencari kebijakan untuk menyesuaikan dan mengembangkan kebijakan subsidi.
Bersamaan dengan rencana pemangkasan tarif pajak ini, pemerintah menurunkan target pertumbuhan ekonominya. Prospek ini sangat dipengaruhi oleh masalah warisan utang dan perang dagang dengan Amerika Serikat.
Pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diperkirakan berada di kisaran 6% hingga 6,5%. Dengan demikian, ada tambahan batas bawah 6%. Hal ini memberikan ruang bagi pemangku kebijakan untuk bermanuver, termasuk memangkas tarif pajak, saat terjadi turbulensi ekonomi.
Batas bawah tersebut juga menjadi pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam hampir tiga dekade terakhir. Performa ini menjadi bagian dari rentetan panjang perlambatan panjang yang terjadi di China sejak capaian double digit pada pertengahan 2000-an. (kaw)