Rendahnya kepatuhan menjadi dalang di balik sulitnya pemerintah menggolkan target penerimaan pajak.

Harga komoditas yang meningkat dan adanya program pengungkapan sukarela (PPS) dinilai juga menjadi faktor yang turut mendongkrak penerimaan pajak pada 2022.

Penerimaan pajak hingga Maret 2022 senilai Rp322,46 triliun. Angka itu setara 25,49% dari target Rp1.265 triliun.

Sektor pertambangan tumbuh 195,4% yoy. Perbaikan sudah mulai terjadi sejak akhir 2021 lalu seiring pulihnya harga komoditas global.

Penerimaan pajak hingga Februari 2022 senilai Rp199,4 triliun. Angka itu setara 15,8% dari target Rp1.265 triliun.

DJP akan meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait demi mencapai target-target tahun ini.

Realisasi penerimaan pajak tembus Rp76,24 triliun, di atas proyeksi awal Rp61,04 triliun.

Hampir seluruh Kanwil DJP di Jakarta mengalami pertumbuhan penerimaan pada Januari 2022. Hanya Kanwil DJP Jakarta Timur yang mengalami kontraksi penerimaan.

Penerimaan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 tembus Rp18,22 triliun pada Januari 2022.

Capaian ini berbanding terbalik dengan periode yang sama pada 2021 lalu. Saat itu penerimaan pajak minus 15,32%.