Dirjen Bea dan Cukai Askolani (kiri). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
JAKARTA, DDTCNews – Guna meningkatkan pelayanan, Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) bakal terus mengoptimalkan sistem informasi kepabeanan dan cukai (Customs-Excise Information System and Automation/CEISA).
Dirjen Bea dan Cukai Askolani mengatakan penguatan sistem informasi kepabeanan dan cukai itu menjadi salah satu perhatian DJBC pada tahun ini. Menurutnya, berbagai proses bisnis juga sudah diarahkan menjadi serba elektronik.
"Tentunya menjadi target kami di 2023 ini bisa lebih masif lagi untuk menggunakan implementasi CEISA, sejalan dengan National Logistic Ecosystem," katanya, dikutip pada Selasa (21/2/2023).
Askolani menuturkan DJBC terus berupaya memperkuat CEISA untuk memperbaiki pelayanan bagi pengguna jasa. Selain itu, DJBC juga menargetkan angka downtime CEISA dapat menurun secara konsisten.
Pada 2021, tingkat downtime CEISA sempat naik menjadi 0,07% dari 0,01% pada 2020. Meski masih di bawah 0,1%, angka downtime perlu terus ditekan sehingga pelayanan kepabeanan dan cukai makin optimal. Tahun lalu, tingkat downtime CEISA mencapai 0,03%.
Askolani menambahkan DJBC juga telah melaksanakan beberapa langkah untuk memperkuat CEISA termasuk dari sisi keandalan software, sepanjang 2022.
DJBC juga memperluas penerapan secara penuh (mandatory) CEISA 4.0 layanan impor di kantor pelayanan utama bea dan cukai dan kantor pengawasan dan pelayanan bea dan cukai, serta mulai menguji coba penerapan CEISA 4.0 layanan ekspor.
Selain itu, lanjutnya, DJBC telah melaksanakan uji coba (piloting) implementasi CEISA 4.0 Layanan Perbendaharaan Menu Jaminan.
"Ini agar [CEISA dan NLE] bisa menjadi satu kesatuan dalam rangka pelayanan kepabeanan, baik di pelabuhan maupun di bandara," ujarnya.
Terkait dengan kinerja National Logistic Ecosystem (NLE), DJBC mencatat rata-rata capaian customs clearance (BC 2.0) pada 2022 mencapai 0,32 hari atau lebih cepat dibandingkan dengan 2021 sebesar 0,5 hari.
Percepatan durasi customs clearance tersebut didorong oleh piloting CEISA 4.0 di pelabuhan besar dan penghapusan jalur kuning. (rig)