NEW DELHI, DDTCNews – Pemerintah India akan segera memulai reformasi perpajakan terbesar sejak negara ini dinyatakan merdeka. Hal ini ditandai dengan kesiapan parlemen mengusung perubahan atas pengenaan pajak penjualan nasional (The Goods and Services Tax/GST) yang baru.
Menteri Keuangan Arun Jaitley mengungkapkan reformasi pajak ini akan mengubah sistem GST menjadi pungutan pajak secara nasional –yang sebelumnya ditentukan oleh masing-masing negara bagian– dengan slogan 'one nation one tax'.
“Ini adalah reformasi pajak terbesar sejak India merdeka. Reformasi ini akan mengintegrasikan India ke dalam satu entitas. Tidak akan ada lagi kesulitan dalam hal transfer brang dan jasa yang melalui negara bagian yang satu ke negara bagian yang lain,” ujar Arun dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi di India.
Reformasi ini juga merupakan salah satu reformasi terbesar yang dilakukan oleh Arun sejak ia menjabat sebagai Menteri Keuangan pada Mei 2014 lalu. "Kebijakan ini rencananya akan mulai berlaku pada 1 April, 2017," katanya.
Para pelaku usaha diakui sangat mendukung perwujudan sistem GST secara nasional ini. Bahkan, mereka mengestimasi sistem GST yang baru dapat menambah kenaikan 1,5% hingga 2% pada pertumbuhan ekonomi tahunan.
“Ini akan jadi kemudahan terbesar bagi kami untuk melakukan bisnis dan dapat membantu kami melakukan efisiensi besar-besaran. Kontribusi terhadap ekonomi jangka panjang juga sangat signifikan,” kata presiden Confederation of Indian Industry Naushad Forbes.
Beberapa ahli ekonomi, seperti dilansir freemalaysiatoday.com, mengatakan penerapan GST mungkin akan meningkatkan inflasi dalan jangka pendek karena harga-harga barang akan naik. Namun di sisi lain, GST akan meningkatkan aktivitas ekonomi dan menghalangi upaya penghindaran pajak. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.