KINERJA FISKAL

Realisasi Penerimaan Pajak Minus 15,6%, Defisit Anggaran 3,05% PDB

Dian Kurniati
Selasa, 22 September 2020 | 11.20 WIB
Realisasi Penerimaan Pajak Minus 15,6%, Defisit Anggaran 3,05% PDB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (22/9/2020).

JAKARTA, DDTCNews – Realisasi penerimaan pajak hingga Agustus 2020 tercatat masih mengalami kontraksi 15,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kontraksi tercatat lebih dalam dibandingkan dengan capaian pada akhir bulan sebelumnya yang sebesar 14,7%.

Data tersebut dipaparkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (22/9/2020). Dia menyebut kontraksi tersebut masih dipengaruhi oleh perlemahan ekonomi akibat pandemi virus Corona.

"Dari penerimaan pajak, sampai akhir Agustus adalah kontraksi 15,6%," katanya.

Sri Mulyani memaparkan realisasi penerimaan pajak hingga akhir Agustus 2020 tercatat senilai Rp676,9 triliun atau 56,5% terhadap target APBN 2020 yang sudah diubah sesuai Perpres No. 72/2020 senilai Rp1.198,8 triliun.

Sebagai perbandingan, realisasi penerimaan pajak selama 8 bulan pertama pada 2019 tercatat senilai Rp802,5 triliun atau 50,9% terhadap target. Performa tersebut sekaligus tercatat mengalami pertumbuhan 0,4%.

Sementara itu, realisasi penerimaan bea dan cukai hingga 31 Agustus 2020 tercatat senilai Rp121,2 triliun atau 58,9% dari target Rp205,7 triliun. Realisasi ini mencatatkan pertumbuhan 1,8% dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp119,0 triliun.

Dengan demikian, realisasi penerimaan perpajakan hingga Agustus 2020 tercatat senilai Rp798,1 triliun atau 56,8% dari target Rp1.404,5 triliun. Performa ini mencatatkan kontraksi 13,4% dibandingkan realisasi akhir Agustus 2019 senilai Rp921,5 triliun.

Secara umum, realisasi pendapatan negara tercatat senilai Rp1.034,1 triliun atau terkontraksi 13,1% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu Rp1.190,2 triliun. Realisasi pendapatan negara itu setara dengan 60,8% dari target senilai Rp1.699,9 triliun.

Di sisi lain, belanja negara hingga 31 Agustus 2020 tercatat senilai Rp1.534,7 triliun atau 56,0% dari pagu Rp2.739,2 triliun. Realisasi belanja negara itu tumbuh 10,6% dibandingkan penyerapan per akhir Agustus tahun lalu yang senilai Rp1.388,1 triliun.

Dengan performa pendapatan negara dan belanja negara itu, defisit APBN tercatat mencapai Rp500,5 triliun atau 48,2% dari patokan dalam APBN 2020 senilai Rp1.039,2 triliun. Realisasi defisit anggaran itu setara dengan 3,05% PDB. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
user-comment-photo-profile
Estu Kresnha
baru saja
Penerimaan negara yang masih terkontraksi ini mengisyaratkan kekuatan ekonomi di masyarakat belum pulih seperti biasa. Pemerintah bisa terus mengupayakan pemberian insentif yang tepat sasaran dan efektik mengkatrol perekonomian.