PENERIMAAN PAJAK

Realisasi Penerimaan Pajak Masih Minus 18%, Ini Kata DJP

Redaksi DDTCNews | Rabu, 25 November 2020 | 13:24 WIB
Realisasi Penerimaan Pajak Masih Minus 18%, Ini Kata DJP

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama dalam National Tax Seminar 2020 bertajuk Strategies to Cover Tax Reductions During COVID-19 Pandemic by Maximizing Tax Revenue and Minimizing Tax Loss, Rabu (25/11/2020). (tangkapan layar Zoom)

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) menyebut agenda optimalisasi penerimaan pajak pada masa pandemi Covid-19 dilakukan secara proporsional dengan tetap memberikan dukungan terhadap pemulihan ekonomi.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama mengatakan pada tahun ini dampak pandemi sangat memengaruhi penerimaan pajak. Apalagi, hingga akhir Oktober 2020, realisasi penerimaan pajak masih terkontraksi lebih dari18%. Simak artikel 'Makin Dalam, Realisasi Penerimaan Pajak Hingga Oktober Minus 18,8%'.

"Kami sudah turunkan target sampai minus 10% dari realisasi tahun lalu. Lalu sampai Oktober kemarin masih minus 18%. Ini fakta bahwa ekonomi memang mengalami penurunan dan kemudian masih ada insentif pajak yang juga turunkan penerimaan," katanya dalam National Tax Seminar 2020 yang digelar Ikatan Mahasiswa Akuntansi Tarumanagara, Rabu (25/11/2020).

Baca Juga:
Besok Siang, Telepon dan Live Chat Kring Pajak Dihentikan Sementara

DJP, sambungnya, tidak hanya fokus memberikan relaksasi dan insentif untuk mendukung dunia usaha yang terdampak pandemi. Upaya otoritas dalam mengamankan penerimaan juga sudah disusun pada tahun ini dalam tiga beleid utama yakni UU 2/2020, UU 10/2020, dan UU 11/2020.

Dia memberi contoh implementasi pajak pertambahan nilai (PPN) produk digital sebagai salah satu upaya menambah penerimaan. Hestu mengungkapkan realisasi penerimaan dari PPN produk digital dalam perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) sudah mencapai Rp297 miliar.

"Skema ini akan terus berjalan dan menjadi upaya kami tingkatkan penerimaan pajak serta berikan equal treatment," terangnya.

Baca Juga:
Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Selanjutnya, UU 11/2020 juga menjadi regulasi baru untuk mengoptimalkan penerimaan dalam jangka panjang. Semangat klaster perpajakan dalam UU Cipta Kerja yaitu menggenjot investasi, mendorong kepatuhan wajib pajak dan meningkatkan kepastian hukum.

Pemerintah juga memperbarui UU Bea Meterai melalui UU 10/2020 dengan semangat simplifikasi ketentuan melalui penetapan tarif tunggal. Selain itu, ketentuan baru bea meterai juga membuat jangkauan penerapan bea meterai lebih luas karena tidak hanya pada dokumen fisik. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 16:50 WIB PAJAK PENGHASILAN

DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

BERITA PILIHAN
Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 16:50 WIB PAJAK PENGHASILAN

DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Rabu, 24 April 2024 | 16:45 WIB PENGADILAN PAJAK

Patuhi MK, Kemenkeu Bersiap Alihkan Pembinaan Pengadilan Pajak ke MA

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB KPP MADYA TANGERANG

Lokasi Usaha dan Administrasi Perpajakan WP Diteliti Gara-Gara Ini

Rabu, 24 April 2024 | 15:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

DJP: 13,57 Juta WP Sudah Laporkan SPT Tahunan hingga 23 April 2024