UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (UII)

Profesional Pajak Perlu Kuasai Soft Skills, Ternyata Ini Alasannya

Dian Kurniati
Kamis, 24 Oktober 2024 | 13.45 WIB
Profesional Pajak Perlu Kuasai Soft Skills, Ternyata Ini Alasannya

Human Capital Lead DDTC Adinda Nur Larasati dan Human Capital Generalist Inayya Putri Pidata memberikan paparan dalam acara Pembekalan Soft Skill, Tips, dan Trick Magang di DDTC bagi mahasiswa Prodi Akuntansi Perpajakan, Sarjana Terapan, UII.

YOGYAKARTA, DDTCNews - Setiap profesional di bidang pajak tak hanya perlu menguasai hard skills, tetapi juga soft skills.

Human Capital Lead DDTC Adinda Nur Larasati mengatakan penguasaan soft skills akan memunculkan kebijaksanaan dalam melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu, soft skills dibutuhkan semua orang dalam membangun karier, termasuk di bidang pajak.

"Soft skills ini kompetensi yang butuh waktu lama untuk dapat kita establish. Untuk meningkatkan soft skills juga dibutuhkan praktik secara terus menerus," katanya dalam Pembekalan Soft Skill, Tips, dan Trick Magang di DDTC, Kamis (24/20/2024).

Adinda mengibaratkan penguasaan hard skills dan soft skills sebagai sebuah gunung es. Hard skills merupakan keahlian teknis dan kemampuan seseorang untuk melakukan tugas-tugas tertentu sehingga lebih mudah terlihat.

Di bidang pajak, contoh hard skills antara lain pengetahuan mengenai regulasi pajak serta kemampuan menganalisis keuangan dan menghitung pajak. Dalam dunia kerja, penguasaan hard skills yang baik biasanya dapat membantu seseorang melewati tes tertulis serta mengantarkannya ke tahap wawancara.

Sedangkan pada tahap wawancara kerja, kemampuan soft skills yang akan lebih banyak digali. Soft skills merupakan kemampuan intrapersonal dan interpersonal seseorang yang memungkinkan mereka untuk mengelola emosi dan menavigasi kompleksitas sosial secara efektif.

Misal, kemampuan berkomunikasi, negosiasi, memecahkan masalah, dan berhubungan dengan orang lain.

Berdasarkan pengalamannya sebagai Human Capital Lead di DDTC, Adinda menilai penguasaan soft skills sangat dibutuhkan untuk mengembangkan karier di dunia kerja. Namun, penguasaan soft skills akan membutuhkan proses yang panjang dan berkesinambungan.

"Dengan penguasaan soft skills ini harapannya kita bisa memiliki emotional intelligence yang tinggi sehingga bisa bijaksana dan membuat keputusan yang baik dalam pekerjaan," ujarnya.

Adinda menjelaskan ada banyak soft skills yang dibutuhkan setiap profesional di bidang pajak. Meski demikian, terdapat setidaknya 5 soft skills yang perlu dimiliki oleh profesional pemula.

Kelimanya yakni keterampilan komunikasi, fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi, keterampilan interpersonal dan kerja sama tim, motivasi diri dan etos kerja, serta keterampilan pengambilan keputusan.

Sementara itu, Human Capital Generalist DDTC Inayya Putri Pidata menyebut kemampuan soft skills antara lain dapat diasah melalui proses magang. DDTC memiliki program pemagangan bernama DDTC Executive Internship Program yang terbuka baik untuk mahasiswa aktif maupun alumni perguruan tinggi.

Kesempatan magang terbuka bagi siapa saja yang ingin menambah pengetahuan serta pengalaman sebelum terjun ke dunia kerja. DDTC memiliki sejumlah divisi meliputi DDTC Consulting, Fiscal Research and Advisory, DDTC Academy, DDTCNews, Digital Transformation Team, Brand and Relation Team, serta Internal Tax Solution.

Secara umum, aktivitas magang di DDTC akan didominasi oleh pembelajaran praktik mencapai 70%. Selain itu, ada porsi pembelajaran sosial sebesar 20% dan pembelajaran formal 10%.

"Dengan mengikuti magang, teman-teman akan mendapat golden ticket untuk menjadi pegawai DDTC. Oleh karena itu, selama magang perlu ditunjukkan seluruh kemampuan yang dimiliki, termasuk soft skills-nya," katanya.

Peserta magang DDTC akan memperoleh beberapa benefit antara lain bimbingan para senior, mendapatkan uang saku harian yang kompetitif, akses DDTC Library, akses Perpajakan DDTC, lingkungan kerja yang nyaman, serta sertifikat.

Pembekalan mengenai softskill serta tips dan trik untuk mengikuti DDTC Executive Internship Program ini diberikan bagi civitas academica Program Studi Akuntansi Perpajakan Program Sarjana Terapan Universitas Islam Indonesia (UII). Ketua Prodi Sarjana Terapan Akuntansi Perpajakan UII Marfuah menilai pembekalan ini akan menambah wawasan bagi mahasiswa dan alumni yang hendak berkiprah sebagai profesional pajak. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.