AUSTRALIA

PM Morrison Tak Akan Kompromi Soal Pemangkasan Pajak

Redaksi DDTCNews | Selasa, 11 Juni 2019 | 16:24 WIB
PM Morrison Tak Akan Kompromi Soal Pemangkasan Pajak

PM Australia Scott Morrison. (Foto: ozkiwi2001.org)

SINGAPURA, DDTCNews—Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison menegaskan kepada para pemimpin bisnis internasional bahwa ia tidak akan berkompromi dengan rencananya memangkas pajak penghasilan untuk orang pribadi (PPh OP).

Morrison menegaskan hal itu dalam pidatonya di jamuan makan siang di Singapura bersama sejumlah pemimpin perusahaan berskala global, Jumat (7/7/2019). Dengan pemangkasan pajak itu, ia yakin ada lebih dari 1,25 juta pekerjaan yang diciptakan selama 5 tahun ke depan.

“Rencana kami adalah untuk mengurangi pajak, tidak lebih,” kata PM Morrison dalam pidato tersebut, Jumat (7/7/2019). “Sepuluh juta warga Australia akan menerima keringanan pajak penghasilan pribadi pada tahun fiskal berikutnya.”

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Akhirnya Rupiah Kembali Menguat Atas Dolar AS

PM Morrison menambahkan proses legislasi rencana pemangkasan PPh OP tersebut secara penuh akan menjadi langkah substantif pertama parlemen baru. Untuk itu, pemerintah akan memastikan parlemen dapat bergerak sesuai dengan kehendak rakyat Australia.

Di tempat terpisah, Pemimpin Partai Buruh Australia Anthony Albanese mengatakan ia telah berdiskusi dengan partainya, tetapi belum sampai pada posisi akhir terhadap undang-undang pemangkasan pajak, yang diharapkan diajukan ke parlemen saat resmi dibuka 2 Juli 2019.

“Kami tidak akan menyelesaikan posisi terhadap undang-undang itu sampai kami melihat dengan tepat apa proposal yang diajukan pemerintah dalam undang-undang,” katanya seraya memberi sinyal dukungan untuk tahap pertama pemotongan pajak.

Baca Juga:
Perangi Diabetes, Cukai Minuman Bergula Perlu Diterapkan di Negara Ini

Akan tetapi, sambungnya, Partai Buruh belum memutuskan apakah akan mendukung tahap dua dan tiga, yang memberikan lebih banyak pemotongan pajak pada 2022 dan mengarah pada pemerataan tingkat pajak marjinal 32,5% menjadi 30% pada 2024.

Pemotongan pajak harus berjalan jelas di majelis rendah, di mana Partai Liberal pimpinan Morrison mengendalikan 77 dari 151 kursi. Namun, pemerintah mungkin menghadapi perlawanan di Senat, di mana Morrison butuh dukungan Partai Buruh untuk mengesahkan undang-undang.

Pemimpin Partai Hijau Richard Di Natale memperingatkan Anthony bahwa ketidaksetaraan memburuk jika Partai Buruh mendukung Morrison. “Sekarang bukan saatnya memotong pajak. Ini waktu investasi besar-besaran ke layanan publik untuk kesejahteraan semua orang.” (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 08 Mei 2024 | 09:07 WIB KURS PAJAK 08 MEI 2024 - 15 MEI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Akhirnya Rupiah Kembali Menguat Atas Dolar AS

Rabu, 01 Mei 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 01 MEI 2024 - 07 MEI 2024

Berjalan Sebulan Lebih, Kurs Pajak Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS

Rabu, 24 April 2024 | 09:03 WIB KURS PAJAK 24 APRIL 2024 - 30 APRIL 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Negara Mitra

BERITA PILIHAN
Rabu, 08 Mei 2024 | 18:30 WIB KAMUS PENERIMAAN NEGARA

Apa Itu Automatic Blocking System?

Rabu, 08 Mei 2024 | 18:00 WIB BEA CUKAI JEMBER

Dapat Laporan Warga, Bea Cukai Gerebek Toko yang Jual Miras Ilegal

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:31 WIB KANWIL DJP KEPULAUAN RIAU

Ada Sita Serentak, DJP Amankan Aset Milik Wajib Pajak Rp2 Miliar