LATVIA

Penerbit Desak Tarif PPN Buku Dipangkas

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 10 Agustus 2019 | 17:10 WIB
Penerbit Desak Tarif PPN Buku Dipangkas

RIGA, DDTCNews—Penerbit buku di Latvia mendesak pemerintah mengurangi tarif pajak pertambahan nilai (PPN) atas buku. Pengurangan tersebut merupakan bentuk tindak pencegahan untuk membantu menjaga stabilitas buku di pasar nasional.

Situasi pasar buku nasional Latvia saat ini cukup baik dan stabil. Namun, para penerbit khawatir dengan pertumbuhan seluruh biaya terkait dengan penerbitan dan penjualan buku. Sebab biaya penerbitan yang besar akan memicu penurunan jumlah buku yang dapat didistribusikan.

“Tingkat pajak pertambahan nilai (PPN) untuk buku, termasuk juga buku elektronik, harus diturunkan menjadi 5% dari tarif awal sebesar 12%,” kata Renate Punka, Ketua Dewan Asosiasi Penerbit Buku Latvia, Jumat (9/8/2019).

Baca Juga:
Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan

Menurut dia, untuk pertama kalinya rata-rata jumlah buku tercetak di Latvia turun menjadi di bawah 1.000 buku. Untuk itu, Punka menekankan langkah ini akan dapat membantu peningkatan jumlah produksi di industri penerbitan buku.

Ia menambahkan rata-rata PPN buku di negara Uni Eropa 7%, sedangkan di negara tertentu 5%. Tarif pajak yang lebih rendah akan menjaga harga buku terjangkau. Penerbit dan distributor juga dapat membelanjakan lebih banyak dana untuk proyek baru dan meningkatkan jumlah buku yang dicetak.

Sebelumnya Kementerian Keuangan mengungkapkan pengurangan PPN atas buku itu akan menghabiskan anggaran negara senilai beberapa juta euro. Namun, Punka membantah dan menganggap dampak tersebut sebagai hal yang terlalu dibesar-besarkan.

Baca Juga:
Kementerian Energi dari Negara Ini Minta Gas Alam Dibebaskan dari PPN

Para penerbit memperkirakan pemotongan PPN yang diusulkan ini hanya akan mengurangi pendapatan anggaran Latvia kurang dari 1 juta euro atau setara dengan Rp15,9 miliar. Namun, penurunan itu akan kembali ke ekonomi dalam bentuk gaji dan peningkatan omzet.

Seperti dilansir bnn-news.com, penurunan PPN atas buku ini mendapat dukungan dari Departemen Kebudayaan. Departemen tersebut menyebutkanpengurangan tarif akan menjadi cara yang baik untuk mendukung industri penerbitan buku. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 18 April 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan

Rabu, 17 April 2024 | 12:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

PPN atas Penyerahaan Kendaraan Bermotor Bekas

Rabu, 17 April 2024 | 10:41 WIB KURS PAJAK 17 APRIL 2024 - 23 APRIL 2024

Kurs Pajak Terkini: Rupiah Berlanjut Melemah, Dolar AS Makin Perkasa

BERITA PILIHAN
Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Kamis, 18 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesehatan APBN, Bagaimana Cara Optimalkan Penerimaan Negara?

Kamis, 18 April 2024 | 15:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Surat Pernyataan Wajib Pajak Non-Efektif

Kamis, 18 April 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan

Kamis, 18 April 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PERINDUSTRIAN

Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Timur Tengah Terhadap Industri

Kamis, 18 April 2024 | 13:48 WIB KONSULTASI PAJAK

Bayar Endorse Influencer di Media Sosial, Dipotong PPh Pasal 21?

Kamis, 18 April 2024 | 13:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Bentuk UN Tax Convention, G-7 Ungkap Pentingnya Konsensus dalam Pajak

Kamis, 18 April 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan Penghapusan NPWP, Utang Pajak Harus Lunas? Begini Ketentuannya

Kamis, 18 April 2024 | 11:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Perpanjangan Lapor SPT Tahunan, DJP Minta WP Cek Kelengkapan Lampiran