AUSTRALIA

Pendapatan Industri Berbasis Aplikasi Disasar

Redaksi DDTCNews
Senin, 15 Agustus 2016 | 18.02 WIB
Pendapatan Industri Berbasis Aplikasi Disasar

CANBERRA, DDTCNews – Pemerintah pusat dan otorias pajak Australia (Australian Taxation Office/ATO) akan memberi sanksi bagi siapa saja yang berlaku curang dalam mengoperasikan bisnisnya, terutama dengan memanfaatkan kecanggihan sistem teknologi.

Direktur Dewan Perpajakan (Board of Taxation) Michael Andrew mengatakan pemerintah Australia sedang bekerja sama dengan ATO untuk mendapatkan solusi untuk memecahkan masalah perpajakan pada usaha berbasis aplikasi.

“Kami telah memulai program dua tahunan bersama dengan ATO untuk meningkatkan mekanisme dalam pengumpulan dan pendokumentasian pajak untuk industri semacam ini. Hingga saat ini, kami masih mencari berapa besar pangsa pasar mereka,” kata Michael, Senin (15/8).

Pemerintah Australia memang memberi perhatian khusus terhadap industri tertentu yang memiliki tingkat ketidakpatuhan cukup besar. Salah satunya adalah usaha berbasis aplikasi.

Michael merasa prihatin terhadap banyak pihak yang berjuang sekuat tenaga untuk terlepas dari jaring sistem pajak guna meningkatkan kekayaannya.

“Seakan-akan jika kamu membayar pajakmu, kekayaanmu akan berkurang. Kalau begitu, jangan harap mendapat manfaat atas apapun kalau kamu tidak mau memberi kontribusi dalam sistem perpajakan,” kata Michael.

Usaha penginapan seperti Airbnb dan jasa transportasi seperti Uber yang mana keduanya dijalankan melalui aplikasi, telah menjadi incaran ATO.

Tahun lalu saja, seperti dilansir theaustralian.com/au, ATO telah mengimbau 20.000 pengemudi berbasis aplikasi di Australia untuk mengungkapkan penghasilan mereka. Jika tidak, penghasilan mereka itu akan dikenakan pajak beserta dengan dendanya. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.