RAPBN 2024 DAN NOTA KEUANGAN

Pemerintah Bidik Defisit Anggaran 2024 sebesar 2,29 Persen dari PDB

Muhamad Wildan | Rabu, 16 Agustus 2023 | 16:30 WIB
Pemerintah Bidik Defisit Anggaran 2024 sebesar 2,29 Persen dari PDB

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mengusulkan defisit anggaran 2024 sebesar Rp522,8 triliun atau 2,29% dari PDB, naik tipis dari outlook defisit anggaran 2023 sebesar 2,28%.

Dalam Pidato Pengantar RAPBN 2024 dan Nota Keuangannya yang disampaikan di hadapan DPR, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan defisit anggaran Indonesia sudah turun lebih cepat jika dibandingkan dengan negara lain.

"Defisit fiskal Indonesia sudah kembali di bawah 3% PDB, 1 tahun lebih cepat dari rencana awal," katanya, Rabu (16/8/2023).

Baca Juga:
Penerbitan SP2DK Tak Boleh Ganggu Usaha Wajib Pajak

Menurut Jokowi, banyak negara yang memiliki defisit lebih besar dari Indonesia. Contoh, defisit di India pada tahun lalu sebesar 9,6%. Defisit di Jepang dan China sebesar 7,8% dan 7,5%. Adapun defisit anggaran di AS dan Malaysia masing-masing sebesar 5,5% dan 5,3%.

Rasio Utang Turun

Berkat defisit yang turun dengan cepat, rasio utang Indonesia juga mampu turun dengan cepat. Tak hanya itu, rasio utang Indonesia juga relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan rasio utang negara lain.

"Rasio utang Indonesia juga salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G20 dan Asean, bahkan sudah menurun dari 40,7% PDB di tahun 2021 menjadi 37,8% di Juli 2023," ujar presiden.

Baca Juga:
Mendagri: Pemda dengan Rasio PAD di Bawah 20% Jangan Mimpi Bisa Maju

Sebagai contoh, rasio utang Malaysia saat ini sudah mencapai 66,3%. Sementara itu, China sudah mencapai 77,1%. Di India, rasio utang tercatat lebih tinggi, yaitu sebesar 83,1%.

Capaian tersebut menunjukkan Indonesia mampu menangani krisis dengan baik dan tidak bernasib sama seperti 36 negara lain yang harus mendapatkan penanganan dari IMF karena tekanan ekonomi dan beban utang.

"Indonesia telah berhasil mengatasi tantangan besar akibat pandemi dengan hasil yang baik. Bahkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil menangani krisis kesehatan dengan cepat dan baik," tutur Jokowi. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 09 Mei 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Penerbitan SP2DK Tak Boleh Ganggu Usaha Wajib Pajak

Kamis, 09 Mei 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK DAERAH

Mendagri: Pemda dengan Rasio PAD di Bawah 20% Jangan Mimpi Bisa Maju

BERITA PILIHAN
Kamis, 09 Mei 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Penerbitan SP2DK Tak Boleh Ganggu Usaha Wajib Pajak

Kamis, 09 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Batas Waktu Pembayaran dan Pelaporan SPT Masa Pajak Penghasilan

Kamis, 09 Mei 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Resign di Tengah Tahun dan Sudah Lapor SPT, Tetap Minta Bukti Potong?

Kamis, 09 Mei 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN MONETER

Stabilisasi Nilai Tukar, Cadangan Devisa Turun 4,2 Miliar Dolar AS

Kamis, 09 Mei 2024 | 09:30 WIB KABUPATEN KUNINGAN

Daftar Tarif Pajak Baru di Kuningan, Tarif Beragam untuk PBJT Listrik

Kamis, 09 Mei 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK DAERAH

Mendagri: Pemda dengan Rasio PAD di Bawah 20% Jangan Mimpi Bisa Maju

Kamis, 09 Mei 2024 | 08:41 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Penelitian Kepatuhan Formal, DJP Lihat SPT PPh, SPOP, dan Laporan Lain

Kamis, 09 Mei 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Penyesuaian Pajak Hiburan untuk Dorong Wisata Daerah