Ilustrasi. (foto: rbth)
MOSKWA, DDTCNews – Kementerian Keuangan Rusia membuka wacana relaksasi untuk pasar logam mulia khususnya emas batangan. Wacana penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi opsi kebijakan.
Otoritas fiskal mulai berhitung efek dari relaksasi kebijakan ini bagi pasar logam mulia lokal. Setidaknya, penghapusan beban PPN akan menambah permintaan emas batangan di dalam negeri sebanyak 50-100 ton per tahun.
“Kementerian Keuangan telah memprakarsai penghapusan PPN untuk setiap pembelian emas batangan untuk meningkatkan permintaan,” tulis rilis pemerintah, seperti dikutip pada Senin (11/2/2019).
Relaksasi pajak untuk penjualan logam mulia ini dinilai pemerintah sebagai pilihan yan tepat. Pasalnya, emas batangan merupakan instrumen investasi yang dinilai lebih aman (safe haven) dan dapat melindungi aset dari ancaman inflasi.
Terlebih, Rusia merupakan salah satu negara yang 'rakus' dalam mengumpulkan cadangan emas dunia. Bank sentral Federasi Rusia merupakan pembeli nomor wahid emas batangan dibandingkan bank sentral negara lain sejak 2015.
Sejak kurun waktu tersebut bank sentral berhasil menambah pundi cadangan emas sebanyak 828 ton. Lonjakan dalam empat tahun terakhir membuat cadangan emas Rusia bertambah mencpai 2.036 ton.
Selain untuk operasi moneter dan pendalaman pasar, relaksasi pajak ini juga ditujukan untuk membawa pulang investasi pengusaha Rusia di luar negeri yang dominan dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS). Tagihan PPN sebesar 20% menjadi salah satu alasan investor Rusia enggan mengkonversi aset dolar-nya ke dalam bentuk logam mulia.
Seperti dilansir Kitco, Wamenkeu Aleksey Moisee mengatakan pemerintah menaruh perhatian pada repatriasi modal. Pasalnya, banyak warga yang ingin mengembalikan modalnya, tapi tidak diinvestasikan dalam sistem perbankan. PPN jadi hambatan untuk emas batangan.
“Mari kita tawarkan alternatif lain dari dolar AS dalam bentuk emas Rusia yang diproduksi di sini,” katanya. (kaw)