PROVINSI DKI JAKARTA

Pembangunan MRT Tingkatkan Penerimaan Pajak

Redaksi DDTCNews | Selasa, 24 Januari 2017 | 12:32 WIB
Pembangunan MRT Tingkatkan Penerimaan Pajak

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta melakukan pemantauan lapangan di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat. Hal ini dilakukan untuk melihat gambaran penambahan potensi penerimaan pajak daerah Provinsi DKI Jakarta.

Kepala Badan Pajak dan Restribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta Edi Sumantri mengatakan dengan dibangunnya MRT ini BPRD menangkap peluang dan mencari terobosan untuk meningkatkan pajak daerah. Hal ini terlebih dengan dibangunnya MRT bisa meningkatkan NJOP tanah di sekitarnya.

“Contohnya di Sudirman-Thamrin ini NJOP saat ini sudah Rp75 juta per meter, padahal harga pasar sudah Rp100 juta per meternya. Kalau MRT sudah jadi bisa naik lagi 30%," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Baca Juga:
4 Bulan Lagi Deadline, Pemkot Imbau WP Segera Bayar PBB secara Online

Menurutnya ada beberapa jenis pajak yang dapat digali potensinya seperti restoran dan area bisnis di sepanjang jalur MRT. Penghitungan seluruh potensi pajak daerah di sini sangat diperlukan untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta hingga tahun 2020.

“Jadi kita bisa prediksikan terlebih dahulu penerimaan retribusi pajak daerahnya dan setelah selesai MRT-nya maka bisa diimplementasikan,” tandasnya seperti dikutip Berita Jakarta.

Selain itu, hal ini juga seiring dengan pencanangan penerimaan restribusi PBB pada tahun 2020 yang ditargetkan mencapai Rp10 triliun, dari saat ini yang masih di angka Rp7,7 triliun.

Baca Juga:
Pajak Alat Berat Belum Optimal Sumbang Pendapatan Daerah

Kendati demikian, Edi tidak menjelaskan berapa anggaran yang dikeluarkan untuk membangun proyek MRT tersebut, dan apakah proyeksi penerimaan yang akan diperoleh tersebut mampu menutupi anggaran yang telah dikeluarkan.

Berdasarkan catatan DDTCNews, proyek hasil kerja sama dengan Pemerintah Jepang ini memiliki nilai investasi‎ sekitar Rp12 triliun. Angka itu hanya untuk pengerjaan fase pertama untuk rute Lebak Bulus-Bundaran HI, dengan tambahan sebesar 199 miliar yen pada fase II proyek MRT tersebut.

Meski demikian, Edi mengatakan BPRD DKI Jakarta optimis target tersebut bisa diwujudkan jika MRT sudah beroperasi yang ditargetkan berjalan pada awal 2019. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:25 WIB PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Pajak Alat Berat Belum Optimal Sumbang Pendapatan Daerah

Jumat, 31 Mei 2024 | 16:30 WIB PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Pajak Kendaraan di Provinsi NTT Punya 6 Tarif, Begini Perinciannya

Kamis, 30 Mei 2024 | 18:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA KHUSUS

Hingga April, DJP Jakarta Khusus Kumpulkan Uang Pajak Rp102 Triliun

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Juni 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Tarif Cukai Rokok Ditetapkan Multiyears, Begini Evaluasi DJBC

Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:33 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Kerap Jadi Alasan Barang Impor Tidak Bisa Keluar, Apa Itu Lartas?

Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:29 WIB KEBIJAKAN PERINDUSTRIAN

BRIN: Fasilitas Supertax Deduction Bakal Kerek Daya Saing Industri

Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:25 WIB PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Pajak Alat Berat Belum Optimal Sumbang Pendapatan Daerah

Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:15 WIB ADMINISTRASI KEPABEANAN

Pengusaha Lakukan Ekspor Impor dalam Jumlah Sedikit, Tetap Perlu NIB?

Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Bukti Potong PPh 21/26 Dihapus dari e-Bupot, Masih Bisa Dilihat Lagi?

Sabtu, 01 Juni 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bantuan Pembelian Motor Listrik Sudah Tersalur ke 30 Ribu Pengguna

Sabtu, 01 Juni 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kemenkeu Kaji Lagi Aturan Impor Barang Pindahan dan Bawaan Penumpang