Perkembangan tarif pajak penjualan Jepang.
TOKYO, DDTCNews – Parlemen meminta pemerintah untuk menunda kenaikan pajak penjualan (sales tax) jika kondisi perekonomian negeri Sakura ini memburuk. Rencana kenaikan itu sebelumnya telah dijadwalkan pada Oktober mendatang.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal Jepang Koichi Hagiuda mengatakan ada beberapa anggota parlemen yang menentang kenaikan tarif sales tax dan meminta pemerintah untuk menunda ketiga kalinya kenaikan pajak itu. Pemerintah perlu mengambil keputusan setelah melihat kondisi pada Juni.
“Kita perlu hati-hati melihat angka pada Juni mendatang. Jika ada tanda bahaya di depan, saya pikir hal-hal terkait perekonomian akan berkembang ke arah yang berbeda. Kita tidak bisa menuntun orang menuju tepi tebing,” ujarnya, seperti dikutip pada Senin (22/4/2019).
Menurutnya, pemerintah perlu memeriksa hasil survei Tankan Bank of Japan – indikator ekonomi – untuk menempatkan garis waktu potensial terkait penentuan waktu dalam mengambil keputusan terkait peningkatan sales tax.
Rencana ketiga kalinya itu dianggap memicu kritik terkait kebijakan perekonomian Perdana Menteri Shinzo Abe (Abenomics) yang telah gagal memperkuat ekonomi secara memadai untuk menahan kenaikan pajak.
Kendati demikian, juru bicara pemerintah Jepang Yoshihide Suga menegaskan tidak ada perubahan dalam pandangan pemerintah terkait kenaikan tarif sales tax dari 8% menjadi 10%. Kenaikan akan tetap berlanjut jika tidak ada kekacauan selama krisis keuangan global.
Selain menimbulkan pertanyaan tentang komitmen Jepang untuk memperbaiki beban utang terbesar di negara maju, penundaan dalam menaikkan tarif sales tax akan berdampak besar pada kebijakan fiskal. Pasalnya, pemerintah telah merumuskan beberapa upaya untuk menekan dampak negatif atas pajak konsumsi tersebut.
Penundaan juga diproyeksi akan mempersulit upaya untuk meramalkan arah ekonomi dan harga barang. Dalam waktu dekat, bank sentral akan memutuskan kebijakan dan memberikan proyeksi inflasi, serta pertumbuhan terbaru berdasarkan asumsi sales taxakan terus berjalan sesuai rencana. (kaw)