STATISTIK EKONOMI

Pandemi Tak Kunjung Berakhir, Sektor Manufaktur Kian Stagnan

Muhamad Wildan | Senin, 02 November 2020 | 18:02 WIB
Pandemi Tak Kunjung Berakhir, Sektor Manufaktur Kian Stagnan

Pekerja melakukan uji coba pada mesin pengolah makanan otomatis buatannya sebelum di ekspor ke Australia, Myanmar dan Malaysia di sebuah industri manufaktur sub sektor mesin di Purwantoro, Malang, Jawa Timur, Selasa (23/6/2020). Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia per Oktober 2020 masih pada level pesimis sebesar 47,8. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp)

JAKARTA, DDTCNews - Kondisi sektor manufaktur nasional tercatat masih belum mengalami pemulihan pada Oktober 2020 bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

IHS Markit mencatat Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia per Oktober 2020 masih pada level pesimis sebesar 47,8, sedikit meningkat bila dibandingkan dengan September dengan posisi PMI Manufaktur 47,2.

"Data PMI terakhir menunjukkan penurunan sektor manufaktur di Indonesia pada awal kuartal IV/2020 dengan tingkat produksi dan penjualan yang terus merosot," ujar Kepala Ekonom IHS Markit Bernard Aw, Senin (2/11/2020).

Baca Juga:
Menperin: Target Investasi Manufaktur Bakal Tercapai

Menurut Bernard, sektor manufaktur di Indonesia masih dihadapkan oleh permintaan yang melemah dan biaya tambahan yang kian meningkat akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang sempat diperketat baik di Jakarta maupun di daerah lainnya.

IHS Markit mencatat harga bahan mentah seperti logam dasar, bahan kimia, plastik, dan beberapa bahan pangan turut mendorong kenaikan biaya. Hal ini memaksa pelaku usaha manufaktur untuk mengurangi kapasitas produksi dan menahan investasi agar kegiatan usaha bisa tetap bertahan.

Pembelian barang input, jumlah tenaga kerja, dan inventaris juga dikurangi pada Oktober 2020. Berdasarkan laporan IHS Markit, responden yang disurvei mengatakan pandemi Covid-19 kian memperburuk kondisi permintaan secara keseluruhan.

Baca Juga:
Ada PSBB Transisi, PMI Manufaktur Indonesia Berbalik Positif

"Dampak PSBB pada pertengahan Oktober hanya akan terlihat pada bulan November. Namun, ketidakpastian berlangsungnya pandemi ini dan juga ketiadaan vaksin yang efektif dapat menahan permintaan dan aktivitas ekonomi tetap lesu pada bulan-bulan ke depan," ujar Bernard Aw.

Adapun negara di Asia Tenggara yang mengalami perbaikan sektor manufaktur paling cepat adalah Vietnam dengan PMI di atas level 50,0 selama 2 bulan berturut-turut.

Performa ini menunjukkan perbaikan kondisi produksi di sektor manufaktur Vietnam. Pendorong utamanya diduga datang dari berhasilnya pemerintah Vietnam dalam membendung penyebaran Covid-19. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Mei 2021 | 13:01 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Menperin: Target Investasi Manufaktur Bakal Tercapai

Rabu, 13 Januari 2021 | 13:31 WIB KINERJA MANUFAKTUR

Kinerja Manufaktur Membaik, Beberapa Subsektor Mulai Ekspansif

Selasa, 01 Desember 2020 | 16:13 WIB KINERJA MANUFAKTUR

Ada PSBB Transisi, PMI Manufaktur Indonesia Berbalik Positif

Selasa, 01 September 2020 | 11:05 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Kabar Gembira! Kinerja Sektor Manufaktur Beri Sinyal Positif

BERITA PILIHAN
Jumat, 03 Mei 2024 | 19:49 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Masih Bisa Sampaikan Laporan Keuangan secara Manual Jika Ini

Jumat, 03 Mei 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Harga Minyak Mentah RI Naik, Imbas Ketegangan di Timur Tengah

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:43 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Siapkan Insentif untuk Mobil Hybrid, Seperti Apa?

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:35 WIB PERMENKOP UKM 8/2023

Begini Aturan Penghimpunan dan Penyaluran Dana Koperasi Simpan Pinjam

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:30 WIB KAMUS KEPABEANAN

Update 2024, Apa Itu Barang Kiriman?

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:25 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Bikin NPWP Belasan Tahun Lalu dan Kini Non-Aktif, Bisa Digunakan Lagi?

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:35 WIB KEBIJAKAN MONETER

Suku Bunga Acuan BI Naik Jadi 6,25%, Dampak ke APBN Diwaspadai

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Adakan Blokir Serentak, DJP Jatim Sasar 1.182 Rekening Wajib Pajak

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Penyediaan Tenaga Kerja Kena PPN, Pakai Nilai Lain atau Penggantian?