BUDAPEST, DDTCNews – Reformasi pajak penghasilan (PPh) badan Hungaria akan memberi sejumlah keuntungan bagi perusahaan yang beroperasi di negara ini. Pasalnya, tarif PPh badan akan menjadi 9% mulai 1 Januari 2019.
Senior Konsil dan Ketua Bidang Pajak CMS Cameron McKenna Nabaro Olswang LLP Eszter Kalman mengungkapkan tarif PPh badan yang akan berlaku senilai 9% memberi keuntungan kepada perusahaan dan menjadi sebuah keunikan tersendiri di wilayah European Economic Community (CEE).
“Pemerintah harus berhati-hati dalam menerapkan kebijakan itu, bahkan harus mempertimbangkan saran dari para profesional untuk menyetujui perusahaan asing yang bisa mendapatkan manfaat ini pada tahun 2019. Perusahaan harus menyerahkan pendaftarannya pada 15 Januari 2019,” katanya melansir Lexology, Kamis (29/11).
Sejalan dengan gerakan Anti Tax Avoidance Directive (ATAD) Uni Eropa (UE), pemerintah akan segera menerbitkan aturan untuk menerapkan deductability of interest, contohnya thin capitalization.
Karenanya, pemerintah perlu merumuskan pembiayaan afiliasi Hungaria untuk mengakomodasi kebijakan terbaru ini. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh pemerintah yaitu mengubah aturan controlled foreign compsany (CFC) untuk memenuhi persyaratan ATAD.
Adapun, insentif PPh badan terkait pertunjukan seni akan dihapus sementara waktu, seiring pengusaha pengusaha memberikan tiket acara budaya and olahraga yang bebas pajak untuk seluruh pegawainya.
Selain itu, reformasi pajak Hungaria juga mengubah skema pajak pertambahan nilai (PPN) atas mobil perusahaan yang disewa dan mengubah PPN pada voucher. Kemudian tarif PPN atas penjualan properti perumahan baru sebesar 5% diperpanjang hingga tahun 2023, namun hanya berlaku pada proyek yang sudah memiliki izin bangunan.
Selain itu, pemerintah juga telah menyederhanakan berbagai aturan pajak lainnya dengan harapan bisa mempermudah pekerjaan akuntan di setiap perusahaan.