KINERJA FISKAL

Melejit! Sri Mulyani Prediksi Pendapatan Negara Tumbuh 11% karena Ini

Dian Kurniati
Rabu, 11 Mei 2022 | 11.00 WIB
Melejit! Sri Mulyani Prediksi Pendapatan Negara Tumbuh 11% karena Ini

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers usai menutup pertemuan pertama tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (18/2/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL/rwa.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan kinerja positif pendapatan negara akan terus berlanjut hingga beberapa bulan mendatang.

Sri Mulyani mengatakan kenaikan berbagai harga komoditas telah membawa berkah pada pendapatan negara, baik dari sisi perpajakan maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Menurut estimasinya, pendapatan negara akan tumbuh hingga 11% pada tahun ini.

"Pendapatan kita naik kemungkinan tumbuhnya bisa lebih dari 11%, karena harga minyak naik, batu bara naik, CPO naik," katanya, dikutip Rabu (11/5/2022).

Sri Mulyani mengatakan kenaikan harga komoditas terjadi seiring dengan membaiknya permintaan di tengah tren pemulihan ekonomi global. Di sisi lain, ada faktor naiknya tensi geopolitik global, terutama akibat perang Rusia dan Ukraina.

Sepanjang kuartal I/2022, pendapatan negara sudah mencapai Rp501,0 triliun atau mengalami pertumbuhan 32,1% secara tahunan. Kinerja itu utamanya ditopang oleh penerimaan perpajakan, yang mencapai Rp401,8 triliun.

Penerimaan perpajakan tersebut terdiri atas penerimaan pajak Rp322,5 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp79,3 triliun. Adapun dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP), realisasinya Rp99,1 triliun.

Apabila kinerja pendapatan negara mampu tumbuh seperti estimasi Sri Mulyani sebesar 11%, nominalnya akan mencapai Rp2.223,39 triliun. Angka itu melesat jauh dari target pemerintah dalam UU APBN 2022 yang senilai Rp1.846,14 triliun.

Sementara realisasi pendapatan negara pada tahun lalu, tercatat senilai Rp2.003,06 triliun.

"Ini mendapatkan tambahan penerimaan negara, jadi kita punya pertumbuhan pendapatan negara yang cukup tinggi," ujarnya. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.