SAMARINDA, DDTCNews – Mengatasi kondisi keuangan daerah, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Samarinda menyusun skema untukmngincar beberapa sektor seperti parkir, perhotelan dan kuliner.
Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Samarinda Lujah Irang mengatakan Dispenda memberikan perhatian lebih untuk sektor parkir, khususnya parkir tepi jalan. Pasalnya, sektor ini kerap bocor.
“Uang dari parkir tepi jalan itu ditargetkan bisa terkumpul hingga Rp15 miliar. Sayangnya, sasaran berlaku tahun depan. Sebab, tahun ini PAD sudah mentok, tak bisa didongkrak,” ujarnya, Senin (05/8).
Sebagai instansi pemungut, Dispenda memang dituntut menggali semua potensi PAD Kota Tepian. Namun, Lujah menyampaikan masih ada kendala untuk setiap rencana. Pasalnya, tak semua retribusi dikelola Dispenda.
"Memang sesuai arahan dari Pak Wali Kota (Syaharie Jaang) kami diminta memaksimalkan potensi. Salah satu yang paling nyata adalah retribusi parkir yang selama ini belum maksimal," jelasnya.
Sektor parkir saat ini dikelola Dinas Perhubungan (Dishub). Siasat menangkap pendapatan dari parkir ialah mengadopsi konsep yang diterapkan di Sidoarjo, Jawa Timur. Pemkot Samarinda, seperti dikutip kaltim.prokal.co, pernah meninjau sekaligus belajar di sana terkait konsep retribusi parkir yang dimaksud.
“Konsepnya menggunakan sistem retribusi parkir berlangganan dan kerja sama dengan pihak ketiga. Dengan cara ini, kebocoran bisa ditekan,” imbuhnya.
Bila terkelola baik, lanjut Lujah, target sektor parkir Samarinda diharapkan bisa mendekati angka potensi retribusi parkir.
“Sesuai hasil survei tim dari Bandung, potensi retribusi parkir di Samarinda bisa mencapai Rp15 miliar dalam setahun. Nah, jumlah itu yang bisa dikejar. Meskipun tidak sampai, minimal bisa mendekati,” jelasnya. (Amu)