Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menilai tren pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 terus berlanjut seiring dengan membaiknya sejumlah indikator perekonomian pada semester kedua tahun ini.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 sebesar 7,07% merupakan tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Geliat ekonomi pun masih berlanjut pada paruh kedua tahun ini meski terdampak Covid-19 varian delta.
"Ini menunjukkan ekonomi kita resilience," katanya, Rabu (6/10/2021).
Airlangga menuturkan kinerja ekonomi yang membaik terjadi seiring dengan menurunnya kasus aktif Covid-19 dan adanya pelonggaran mobilitas masyarakat. Membaiknya ekonomi juga tercermin dari kinerja manufaktur yang mulai ekspansif.
Selain itu, kinerja ekspor terus meningkat sehingga neraca perdagangan mengalami surplus 16 bulan berturut-turut. Capaian tersebut juga disebabkan berbagai faktor mulai dari pemulihan ekonomi mitra dagang dan pengaruh supercycle kenaikan harga komoditas.
Sejalan dengan itu, Airlangga menilai ketahanan ekonomi Indonesia terhadap kondisi eksternal juga stabil. Indikatornya terlihat dari nilai tukar rupiah yang relatif stabil dan posisi cadangan devisa pada Agustus 2021 senilai US$144,8 miliar.
Menurutnya, kinerja berbagai sektor ekonomi yang membaik juga tercermin dari penerimaan pajak. Hingga 31 Agustus 2021, setoran pajak dari sejumlah sektor utama telah menunjukkan pertumbuhan positif seperti industri pengolahan, perdagangan, serta transportasi dan pergudangan.
Peningkatan penerimaan pajak, sambungnya, akan mendukung peningkatan belanja berkualitas untuk program penanganan Covid dan pemulihan ekonomi. Dia optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 3,7%-4,5%, dan menjadi 5,2% pada tahun depan.
"Pemerintah berkomitmen bekerja sama dengan para stakeholders terkait dan komitmen ini bertujuan mendorong ekonomi berkelanjutan," ujarnya. (rig)