TANGGAPAN ISU PAJAK

Ken: Rakyat Tidak Bisa Lari dari Pajak

Redaksi DDTCNews
Selasa, 30 Agustus 2016 | 17.14 WIB
Ken: Rakyat Tidak Bisa Lari dari Pajak

JAKARTA, DDTCNews – Isu negatif bernada persuasif denga tagar #stopbayarpajak viral di social media. Atas isu tersebut, Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi berkomentar bahwa penyebaran isu tersebut tidak jelas arahnya dan provokatif, serta tidak memberikan penjelasan lebih terperinci.

Ken mengatakan tidak ada maksud jelas dari penyebaran isu stop bayar pajak. Pasalnya, pajak yang berlaku di Indonesia sangat variatif mulai dari Pajak Penghasilan(PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Retribusi, dan sejumlah pajak lainnya.

"Isu tersebut tidak jelas arahnya lebih ke pajak yang seperti apa, karena pajak di Indonesia ini sangat beragam. Di samping itu, pajak sendiri tidak bisa dicekal oleh siapa pun, karena pajak akan tetap berlaku di seluruh negara dan masyarakat tidak bisa menghindari pajak," ujarnya di Jakarta, Selasa (30/8).

Ia menambahkan setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan bersinggungan dengan pajak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hampir di setiap negara, pajak menjadi penopang penerimaan negara yang dibayarkan warga negaranya.

Dana pajak itulah yang akan digunakan oleh pemerintah untuk disalurkan dalam program pembangunan di wilayah yang membutuhkan. Hasil dari pembayaran pajak itu pada akhirnya akan bisa secara langsung dirasakan oleh masyarakat

"Salah satu contohnya, pembangunan infrastruktur di setiap wilayah dananya berasal dari penerimaan pajak yang rakyat setorkan ke pemerintah. Setelah pembangunan tersebut selesai barulah rakyat merasakan sisi positif dari penegakan pajak," jelasnya.

Karena itu, terkait isu stop bayar pajak ini, Ken kembali menegaskan setiap warga Indonesia tidak akan luput dari pajak yang berlaku. Semua kebutuhan masyarakat itu telah dikenakan pajak, walaupun dengan nominal yang kecil.

"Pelaku penyebaran isu negatif itu sudah bisa dipastikan bahwa dia juga membayar pajak. Penyebaran isu melalui internet, kuota internet, hingga kartu operator yang dia gunakan semuanya sudah dipajaki. Dia menyebar isu untuk stop bayar pajak, tetapi sebenarnya dia jelas-jelas membayar pajak juga," tuturnya. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.