Museum Adityawarman, Padang, Sumatera Barat.
Ā
PADANG, DDTCNews - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Padang, Sumatera Barat,Ā menyiapkan dua strategi untuk mengejar target pendapatan asli daerah (PAD) yang mencapai Rp654 miliar tahun ini. Nilai tersebut naik 16% atau Rp100 miliar dibandingkan dengan realisasi tahun lalu senilai Rp564 miliar.
Kepala Bapenda Kota Padang, Al AminĀ mengatakan strateginya mencapai target PAD tersebut adalah memaksimalkan semua potensi pajak daerah, sekaligus memaksimalkan kinerja petugas Bapenda untuk menagih pajak.
āKalau kami gigih menagih pajak, saya yakin masyarakat pasti mau bayar. Memang ada sebagian kecil wajib pajak yang galir [nakal], tetapi bisa diberi pencerahan terus,ā katanya di Padang, Kamis (23/01/2020).
Al Amin mengaku telah memerintahkan semua anggotanya agar jeli semaksimal semua potensi pajak daerahĀ yang mencapai 11 item. Dengan cara itu, ia optimistis target PAD yang dipatok tahun ini akan tercapai.
Seperti dilansir posmetropadang.co.id, Pemerintah Kota Padang menargetkan penerimaan dari pajak hotel senilai Rp42 miliar, pajak restoran Rp53 miliar, dan pajak hiburan Rp12,5 miliar. Ada pula target pajak reklame senilai Rp12 miliar, pajak penerangan jalan Rp126 miliar, dan pajak parkir Rp3,2 miliar.
Selain itu, ada pajak air tanah yang ditargetkan Rp3 miliar, pajak sarang burung walet Rp15 juta, pajak mineral bukan logam Rp51 miliar, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan Rp238 miliar, serta pajak bumi dan bangunan Rp100 miliar.
Di Kota Padang, ketentuan pajak reklame adalah sebesar 10% hingga 15%, pajak penerangan jalan 10%, pajak mineral bukan logam dan batuan 20%, dan pajak parkir 20%. Sementara itu,Ā pajak air tanah ditetapkan 10%, pajak restoran 5%Ā pajak hiburan 10%Ā sampai 75%, dan pajak walet 10%.
Adapun pajak bumi dan bangungan pedesaan dan perkotaanĀ ditentukan tarif pajaknya 0,1% untuk nilai jual objek pajak (NJOP) kurang dari Rp1 miliar, dan 0,2% untuk NJOP lebih dari Rp2 miliar. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.