Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan modus-modus penyelundupan barang dari luar negeri sangat beragam. Hal tersebut menjadi perhatian Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) yang menjadi pengawas di lapangan.
Hal ini disampaikannya setelah dimintai komentar oleh awak media terkait penemuan sejumlah onderdil motor Harley Davidson saat pesawat Airbus A330-900 yang dipesan oleh maskapai Garuda Indonesia tiba di Tanah Air pada November 2019.
“Kami memahami modus-modus penyelundupan itu terjadi dengan berbagai cara. Teman-teman Bea Cukai sudah meningkatkan kemampuan mereka melalui kerja sama dengan negara lain,” ujarnya saat ditemui seusai menghadiri peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di Kantor Pusat DJP
Salah satu bentuk kerja sama yang sudah dilakukan adalah penandatanganan memorandum of understanding (MoU) Bea Cukai Indonesia dan Singapura. Dengan adanya MoU ini, kedua otoritas saling bertukar data. Hal ini sangat penting untuk mengevaluasi ekspor—impor dan menekan penyelundupan.
Berbagai perubahan kebijakan dan sisi teknis akan dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal ini juga berfungsi untuk melatih kesiapan otoritas dalam menangani berbagai tindakan penyelundupan, termasuk dengan modus yang paling canggih sekalipun.
Perbaikan dari sisi intelijen juga akan dilakukan. Selain itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini berharap kolaborasi yang baik antara DJBC dan Ditjen Pajak (DJBC) akan mampu meningkatkan penanganan terhadap oknum yang masih belum jera melakukan penyelundupan.
“Kalaupun masih selalu saja ada percobaan untuk lakukan penyelundupan karena ya memang pekerjaan mereka menyelundup. Kita tingkatkan pengawasan,” imbuh Sri Mulyani.
Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi juga belum mau memberikan komentar terkait penyelundupan lewat pesawat milik Garuda Indonesia tersebut. Dia hanya mengatakan otoritas sampai saat ini masih melakukan investasi mendalam.
“Nanti kita akan prescon [press conference] ya. No comment dulu. Lagi dilakukan investigasi mendalam. Nanti penjelasan lengkap oleh pimpinan,” kata Heru. (kaw)