JEPANG

Ini Alasan Calon Perdana Menteri Jepang Naikkan Tarif PPN Mulai 2030

Muhamad Wildan
Jumat, 11 September 2020 | 14.28 WIB
Ini Alasan Calon Perdana Menteri Jepang Naikkan Tarif PPN Mulai 2030

Calon Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. (foto: AFP)

TOKYO, DDTCNews—Calon Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga membuka peluang untuk menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) apabila dia terpilih menggantikan PM sebelumnya, Shinzo Abe.

Menurutnya, tarif PPN perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan penerimaan pajak ke depannya di tengah populasi Jepang yang makin berkurang dan menua (ageing population) saat ini.

"Penuaan populasi Jepang merupakan hal yang tak terhindarkan. Oleh karena itu saya akan mengambil langkah untuk meningkatkan tarif PPN pada masa mendatang," ujar Suga, Jumat (11/9/2020).

Meski demikian, belakangan Suga mengklarifikasi pernyataannya soal kenaikan tarif PPN tersebut. Suga mengatakan tarif PPN yang saat ini sebesar 10% akan dipertahankan selama 10 tahun.

Setelah 10 tahun, tarif PPN perlu ditingkatkan untuk mendukung kucuran jaminan sosial pemerintah kepada masyarakat Jepang yang ke depan diproyeksikan semakin menua dan tidak produktif.

Sejalan itu, Suga juga menyatakan dirinya berencana mengenakan pajak yang lebih besar kepada tiga pabrikan ponsel terbesar di Jepang antara lain NTT Docomo Inc, KDDI Inc, dan SoftBank Corp.

"Tiga perusahaan memiliki laba bersih hingga 20%. Hal ini tidak normal. Perusahaan sektor lain seperti utilitas dan gas hanya memiliki laba bersih kurang dari 10% karena penghasilan mereka banyak yang dikembalikan kepada publik melalui pajak," tuturnya seperti dilansir Reuters.

Untuk diketahui, kursi perdana menteri sedang kosong seusai Abe mengundurkan diri pada 28 Agustus 2020. Selain Suga, calon pengganti Abe antara lain mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba dan mantan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida.

Ketiga calon kuat pengganti Abe tersebut sama-sama berasal dari partai petahana, Liberal Democratic Party (LDP). Jika tidak ada aral melintang, LDP akan menyelenggarakan pemilihan PM pada 14 September 2020. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.