CADANGAN DEVISA

Ini Alasan Bank Indonesia Ikut Ambil Bagian Kembangkan Pariwisata

Redaksi DDTCNews | Senin, 18 Maret 2019 | 14:30 WIB
Ini Alasan Bank Indonesia Ikut Ambil Bagian Kembangkan Pariwisata

Konferensi pers rapat koordinasi terkait pariwisata di Kantor BI. 

JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia (BI) ambil bagian dalam pengembangan pariwisata di Tanah Air. Sejumlah alasan melatarbelakangi aksi otoritas moneter tersebut.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan sektor pariwisata mempunyai peran penting untuk menggenjot devisa negara. Bila dikembangkan dengan benar, sektor ini mempunyai potensi untuk menjadi motor utama pendulang devisa.

“Devisa dari pariwisata penting bagi perekonomian karena tahun lalu mencapai US$16 miliar,” katanya di Kantor BI, Senin (18/3/2019).

Baca Juga:
Parkir DHE SDA di Dalam Negeri, Kepatuhan Eksportir sudah 93-95 Persen

Dengan setoran sebesar itu, Perry menyebut devisa yang dihasilkan sektor pariwisata Indonesia menempati urutan kedua penyumbang devisa setelah minyak kelapa sawit. Selain itu, ruang pengembangan sektor pariwisata masih terbuka lebar.

Sektor pariwisata yang terus bertumbuh diharapkan menjadi alat ampuh untuk memangkas defisit neraca transaksi berjalan/current account deficit (CAD). Oleh karena itu, BI ikut berkepentingan untuk memajukan sektor ini untuk menjaga CAD dalam batas aman.

“Sektor ini memberikan dampak besar bagi perekonomian karena banyak menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga:
Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

Untuk mencapai terget devisa pariwisata senilai US$17,6 miliar, diperlukan sinergi antar pihak, baik pemerintah pusat, BI, maupun pemerintah daerah. Seluruh pihak memainkan peran dalam menentukan wajah parisiwata Indonesia di masa mendatang.

“Kita kaji progres dan pengembangan pariwisata ke depan secara keseluruhan. Sejauh ini, kerja sama antara pusat, daerah, dan BI terjalin baik dan berkesinambungan untuk meningkatkan pariwisata tahun ini dengan kunjungan 20 juta wisman dan devisa sebesar US17,6 miliar,” imbuhnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 25 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN MONETER

Parkir DHE SDA di Dalam Negeri, Kepatuhan Eksportir sudah 93-95 Persen

Rabu, 24 April 2024 | 15:14 WIB KEBIJAKAN MONETER

Antisipasi Risiko Global, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Senin, 22 April 2024 | 14:05 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

Minggu, 21 April 2024 | 16:30 WIB SE-2/PJ/2024

WP Harus Setor PPh atas Diskonto Surat Berharga BI secara Mandiri

BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara