WEBINAR SERIES DDTC

Efek Covid-19, Makin Sulit Bikin Proyeksi Ekonomi

Nora Galuh Candra Asmarani | Rabu, 29 Juli 2020 | 11:51 WIB
Efek Covid-19, Makin Sulit Bikin Proyeksi Ekonomi

Partner of Tax Research & Training Services DDTC B Bawono Kristiaji saat memberikan pidato pembuka dalam webinar series DDTC bertajuk “Outlook Perekonomian 2021 dan Dampaknya Terhadap Perpajakan”.

JAKARTA, DDTCNews – Pandemi Covid-19 telah berdampak pada perekonomian. Makin meluasnya dampak pandemi Covid-19 membuat upaya untuk memperoleh proyeksi perekonomian juga semakin sulit.

Partner of Tax Research & Training Services DDTC B Bawono Kristiaji mengungkapkan hal tersebut dalam acara webinar series DDTC bertajuk “Outlook Perekonomian 2021 dan Dampaknya Terhadap Perpajakan”. Menurutnya, dinamika ekonomi pada saat ini masih sangat dinamis.

“Ketika kita bicara outlook perekonomian, tentu dewasa ini semakin sulit untuk kita memiliki prediksi yang tepat dan reliable karena dinamika ekonomi sampai sekarang masih bergerak terus,” katanya, Rabu (29/7/2020).

Baca Juga:
Gaji Anggota Firma atau CV Tak Bisa Dibiayakan, Harus Dikoreksi Fiskal

Kondisi tersebut, pada giliarannya juga akan berdampak pada upaya untuk memproyeksi kinerja di sektor pajak yang saat ini masih menjadi penopang pendapatan negara. Apalagi, hingga semester I/2020, penerimaan pajak masih belum optimal.

“Pada awal tahun ini kita punya harapan tinggi bahwa sektor perpajakan dengan adanya reformasi dan pembenahan akan menuju titik yang lebih baik. Namun, adanya pandemi, seperti kata Dirjen Pajak, ini adalah perfect storm,” imbuhnya.

Bawono menambahkan gotong royong perlu diutamakan untuk meredam dampak dari Covid-19. Pasalnya, pemerintah telah bergerak dengan memberikan beragam insentif. Untuk itu, wajib pajak sebagai warga negara sudah semestinya berkonstribusi setidaknya dengan membayar pajak.

Baca Juga:
Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Institut STIAMI Novianita Rulandari dalam sambutannya juga menyebut outlook perekonomian 2021 dibayangi dengan ketidakpastian sebagai akibat dari dampak penyebaran Covid-19.

“Covid-19 membuat ekonomi Indonesia tidak stabil, tidak terkecuali pada sektor perpajakan. Bahkan beberapa lembaga internasional memprediksi bahwa ekonomi Indonesia akan sulit untuk mengalami kenaikan,” kata Novianita.

Penerimaan perpajakan, sambungnya, mengalami kontraksi yang cukup dalam. Terdapat dua faktor yang menyebabkan penerimaan pajak mengalami penurunan. Pertama, kondisi dunia usaha yang sedang mengalami kesulitan. Kedua, belanja pemerintah yang meningkat untuk memberikan insentif .

Adapun webinar ini merupakan seri kedua dari 14 webinar yang diselenggarakan untuk menyambut HUT ke-13 DDTC yang akan jatuh pada 20 Agustus mendatang. Webinar series ini diselenggarakan bersama 15 perguruan tinggi dari 26 perguruan tinggi yang telah menandatangani kerja sama pendidikan dengan DDTC. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M