Perkembangan realisasi investasi (DDTCNews)
JAKARTA, DDTCNews ā Tren perlambatan lajuĀ realisasi investasi berlanjut. Kenaikan tipis pada penanaman modal domestik tidak mampu mengangkat semakin dalamnya penurunan investasi asing.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data realisasi investasi pada kuartal III/2018 senilai Rp173,8 triliun, terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp89,1 triliun dan penanaman modal asing (PMA) senilai Rp84,7 triliun.
Realisasi tersebut mencatatkan penurunan dibandingkan posisi kuartal I/2018 senilai Rp185,3 triliun dan capaian kuartal II/2018 senilai Rp176,3 triliun. Secara keseluruhan, realisasi investasi sepanjang Januari-September 2018 mencapai Rp535,4 triliun.
āSayangnya, tren investasi di kuartal III/2018 kurang menggembirakan,ā tutur Kepala BKPM Thomas Lembong, Selasa (30/10/2018).
Menurut Thomas, performa realisasi investasi ke Tanah Air itu dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, ada imbas negatif dari perang dagang dan pelemahan nilai tukar rupiah. Dari sisi internal, menurutnya, belum ada kebijakan yang sukses menarik masuk investasi.
Efek dari faktor eksternal memang memicu investorĀ wait and see.Ā Namun, dalam kaitannya dengan tanggung jawab internal, dia menilai masih kurangnya kebijakan yang pro investasi. Upaya-upaya yang dilakukan selama ini masih belum berhasil.
Sepanjang tiga kuartal tahun ini, ada peningkatan tren peningkatan tipis dari sisi PMDN. Realisasi PMDN pada kuartal I/2018 mencapai Rp76,4 triliun dan meningkat pada kuartal selanjutnya dengan capaian Rp80,6 triliun.
Sementara, realisasi PMA justru mengalami penurunan lebih dalam. Pada kuartal I/2018, realisasi PMA mencapai Rp112,0 triliun. Sementara, realisasi pada kuartal II/2018 turun dengan capaian Rp95,7 triliun.
Secara akumulatif, realisasi investasi dari Januari hingga September 2018 hanya mencapai Rp535,4 triliun. Jika dibandingkan dengan performa periode yang sama tahun lalu senilai Rp513,3 triliun, hanya terjadi pertumbuhan 4,3%.
Performa tersebut secara otomatis melanjutkan tren perlambatan dari posisi beberapa tahun sebelumnya. Pada 2015, 2016, dan 2017, pertumbuhan investasi dari awal tahun hingga September secara berurutan sebesar 16%, 13,4%, dan 13,2%. (kaw)