Suasana pertemuan. (foto: Twitter @DubesAustralia)
JAKARTA, DDTCNews – Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia Gary Quinlan bertemu dengan jajaran Ditjen Pajak (DJP) pada pekan lalu. Isu seputar digitalisasi menjadi topik utama pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama mengatakan kedatangan Dubes Australia untuk Indonesia merupakan bentuk kerja sama kedua negara dalam bentuk Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekenomian (Prospera). Pertemuan tersebut juga sebagai ajang perkenalan Dirjen Pajak Suryo Utomo yang dilantik pada November 2019.
"Itu courtesy visit Dubes Australia kepada Dirjen kita yang baru sekaligus membahas program-program yang telah dilakukan maupun akan dilakukan bersama Pemerintah Australia melalui Prospera dan ATO," katanya kepada DDTCNews, Senin (24/2/2020).
Yoga kemudian menjelaskan kerja sama dengan Australia dalam bidang perpajakan sangat bermanfaat bagi DJP. Pasalnya, banyak pelajaran yang didapat DJP terkait kebijakan pajak yang sudah dilakukan oleh Negeri Kanguru tersebut.
Australian Taxation Office (ATO) juga banyak memberikan asistensi dan berbagi pengalaman terkait digitalisasi sistem administrasi perpajakan. Bantuan dan saran dari otoritas pajak Australia tersebut menjadi pertimbangan DJP dalam melakukan perbaikan kebijakan.
Empat area yang banyak mendapatkan asistensi dari ATO antara lain pertama, pelayanan kepada wajib pajak dengan program 3C (Click, Call dan Counter). Kedua, penyempurnaan core tax system. Ketiga, implementasi Compliance Risk Management (CRM). Keempat, penerapan pajak digital untuk transaksi elektronik lintas negara.
"Kami banyak diberikan asistensi, knowledge sharing, dan bantuan dalam beberapa area perbaikan di DJP, seperti program 3 C, CRM, core tax system, digital tax, dan lainnya," paparnya.
DJP, lanjut Hestu, ingin kerja sama dengan Australia ini dapat meningkat ke depannya. Menurutnya, kerja sama dengan Australia mampu meningkatkan kapasitas DJP dalam menjalankan fungsinya sebagai otoritas pajak di Indonesia.
"Kami sangat mengapresiasi berbagai kontribusi Australia untuk meningkatkan kapasitas DJP," imbuhnya. (kaw)