ZIMBABWE

Dikenai Pajak Ekspor 5%, Industri Minta Pemerintah Tunda Kebijakan

Muhamad Wildan | Senin, 14 Februari 2022 | 10:30 WIB
Dikenai Pajak Ekspor 5%, Industri Minta Pemerintah Tunda Kebijakan

Ilustrasi.

HARARE, DDTCNews - Perusahaan-perusahaan tambang platina meminta pemerintah Zimbabwe menunda pengenaan pajak ekspor sebesar 5% atas produk logam setengah jadi.

Ketua Platinum Producers Association of Zimbabwe Alex Mhembere mengatakan produsen platina masih memerlukan waktu untuk mengembangkan alat produksinya di dalam negeri.

"Penundaan akan memberikan waktu bagi produsen berinvestasi untuk membangun fasilitas yang diperlukan serta memenuhi kebutuhan bahan baku," ujar Mhembere, dikutip Senin (14/2/2022).

Baca Juga:
Partai Petahana Ini Kaji Insentif Pajak atas Laba yang Direpatriasi

Mhembere mengatakan perusahaan produsen platina yang tergabung dalam asosiasinya telah mengeluarkan dana yang besar untuk mesin dan alat produksi yang dibutuhkan di Zimbabwe.

Pengenaan pajak ekspor atas produk logam setengah jadi sesungguhnya telah ditetapkan oleh Zimbabwe sejak 2020. Dalam kebijakan tersebut, produsen diberi waktu 2 tahun untuk mempersiapkan diri.

Pajak ekspor sebesar 5% mulai dikenakan sejak awal 2022 dengan tujuan untuk mendorong perusahaan membangun alat produksi di dalam negeri.

Baca Juga:
Rekrut Akuntan hingga Pakar Pajak, IRS Tingkatkan Rasio Audit WP Besar

Menanggapi masukan dari produsen platina, Menteri Keuangan Zimbabwe Mthuli Ncube mengatakan pemerintah sedang mengkaji implikasi yang timbul dari masukan tersebut.

"Kami akan berkomunikasi dengan produsen setelah kami melakukan analisis dan mengambil keputusan," ujar Ncube seperti dilansir allafrica.com.

Untuk diketahui, Zimbabwe merupakan negara yang sangat mengandalkan produk-produk tambang untuk menyokong ekspor dan penerimaannya.

Zimbawe sendiri tercatat sebagai negara dengan cadangan platina terbesar ketiga di dunia. Pada 2023, Zimbabwe menargetkan investasi pada sektor pertambangan bisa mencapai US$12 miliar. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Senin, 06 Mei 2024 | 17:19 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Moeldoko: Insentif Mobil Hybrid Bisa Hambat Industri Mobil Listrik

Senin, 06 Mei 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Akuntan Publik?

Senin, 06 Mei 2024 | 16:38 WIB KINERJA EKONOMI KUARTAL I/2024

Data BPS: Pengeluaran Pemerintah dan LNPRT Tumbuh Double Digit

Senin, 06 Mei 2024 | 16:15 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

DJBC: Pekerja Migran yang Paham Aturan, Bawa Barang Bakal Lancar

Senin, 06 Mei 2024 | 16:00 WIB PEMERIKSAAN PAJAK

Ajukan Restitusi, WP yang Penuhi Syarat Ini Diperiksa di Kantor Pajak

Senin, 06 Mei 2024 | 14:45 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Tingkat Pengangguran Turun ke 4,82%, Pekerja Informal Masih Dominan

Senin, 06 Mei 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Wamenkeu Harap Investasi Makin Meningkat

Senin, 06 Mei 2024 | 14:00 WIB LITERASI KRIPTO

Aset Kripto Berisiko Tinggi, Investor Harus Teredukasi