PEREKONOMIAN INDONESIA

Dampak BBM Tak Signifikan, Inflasi Oktober Lebih Rendah dari Perkiraan

Muhamad Wildan
Rabu, 02 November 2022 | 13.00 WIB
Dampak BBM Tak Signifikan, Inflasi Oktober Lebih Rendah dari Perkiraan

Calon pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (4/10/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi pada bulan lalu masih lebih rendah dari proyeksi awal. Inflasi Oktober 2022 tercatat mencapai 5,71%, lebih rendah dari proyeksi awal sebesar 5,88%.

Menurut BI, dampak kenaikan harga BBM terhadap kenaikan inflasi komponen harga pangan bergejolak (volatile food) dan inflasi komponen harga diatur pemerintah (administered prices) tak sebesar perkiraan awal.

"Inflasi inti tetap terjaga rendah seiring dengan lebih rendahnya dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM tersebut dan belum kuatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan," tulis BI dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (2/11/2022).

Inflasi komponen harga pangan bergejolak tercatat hanya sebesar 7,19% atau lebih rendah bila dibandingkan dengan September 2022 yang mencapai 9,02%.

Perlambatan inflasi komponen harga pangan bergejolak disebabkan oleh turunnya harga cabai-cabaian, telur, dan daging ayam ras. Meski demikian, harga beras tercatat mulai merangkak naik akibat berakhirnya panen raya di daerah-daerah sentra produksi.

Inflasi inti pada Oktober 2022 tercatat mencapai 3,31% atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan inflasi inti September 2022 yang sebesar 3,21%. Inflasi inti diekspektasikan tetap terkendali seiring dengan penurunan dampak kenaikan harga BBM.

"BI berkomitmen untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi (overshooting) dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3% +/- 1% lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023," tulis BI.

Walau inflasi Oktober 2022 lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi awal, BI mengungkapkan inflasi akan tetap tinggi dan melampaui target 3% +/- 1% hingga akhir tahun.

"Untuk keseluruhan tahun 2022, BI memandang inflasi akan lebih rendah dibandingkan dengan prakiraan awal, meski masih di atas sasaran 3% +/- 1%," tulis BI dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (2/11/2022).

Sebelumnya, BI mengungkapkan inflasi pada akhir tahun hanya akan sebesar 6,3% atau lebih rendah dari proyeksi berdasarkan consensus forecast yang sebesar 6,6% hingga 6,7%. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.