KEBIJAKAN MONETER

Bunga Bank Bakal Naik, Ini Kata Darmin

Redaksi DDTCNews | Jumat, 18 Mei 2018 | 14:26 WIB
Bunga Bank Bakal Naik, Ini Kata Darmin

JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia (BI) mengerek naik suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate, 25 basis poin (bps) menjadi 4,50% dan berlaku mulai hari ini, Jumat (18/5/2018).

Merespons hal ini Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan langkah BI sudah tepat untuk menyikapi kondisi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Hanya, Darmin meminta perbankan tidak buru-buru menaikkan bunga pinjaman. “Tentu akan ada pengaruhnya, berapa besar kita lihat beberapa hari ini,” ujarnya di Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Baca Juga:
Stabilisasi Nilai Tukar, Cadangan Devisa Turun 4,2 Miliar Dolar AS

Darmin menambahkan hal itu mungkin saja memengaruhi bungakomersial. “Cuma kita coba yakinkan bank jangan buru-buru ubah bunganya supaya jangan pengaruhi bunga pinjaman orang,” katanya.

Gubernur BI Agus Martowardojo sebelumnya mengungkapkan suku bunga acuan BI naik jadi 4,5% untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global.

“Ini didorong oleh perbaikan ekonomi di Amerika Serikat (AS) yang didukung perbaikan dari lapangan kerjanya dan adanya potensi kenaikan inflasi,” kata Agus, Jumat (18/5/2018).

Menurut Agus, tahun ini masih ada kemungkinan The Federal Reserve untuk menaikkan besaran suku bunga acuannya sebanyak 2 kali. (Gfa/Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 09 Mei 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN MONETER

Stabilisasi Nilai Tukar, Cadangan Devisa Turun 4,2 Miliar Dolar AS

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Konsumsi Masih Kuat, Proyeksi BI soal Ekonomi 2024 Tidak Berubah

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:35 WIB KEBIJAKAN MONETER

Suku Bunga Acuan BI Naik Jadi 6,25%, Dampak ke APBN Diwaspadai

BERITA PILIHAN