Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Hidayat Amir dalam sebuah webinar, Rabu (24/2/2021). (foto: hasil tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan optimistis pemberian insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP) pada kendaraan bermotor akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini mencapai target 5%.
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Hidayat Amir mengatakan insentif tersebut akan mengerek daya beli masyarakat. Jika konsumsi meningkat, industri otomotif beserta sektor usaha pendukungnya juga akan pulih lebih cepat.
"Momentumnya untuk menjaga konsumsi rumah tangga kelas menengah yang tabungan meningkat, bisa dipakai konsumsi, sehingga pemulihan perekonomian semakin kuat," katanya dalam webinar, Rabu (24/2/2021).
Hidayat menyebut dampak insentif PPnBM DTP akan terasa pada kuartal I/2021 karena stimulus itu berlaku mulai 1 Maret 2021. Selain mendorong pemulihan konsumsi, insentif ini juga mendukung investasi sektor otomotif yang memiliki supply chain panjang.
Apalagi, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan turut memberikan relaksasi seperti penurunan batas uang muka hingga 0% untuk seluruh kendaraan dan penurunan aktiva tertimbang menurut risiko kredit pada kendaraan yang memperoleh PPnBM DTP.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi berharap insentif pajak tersebut benar-benar efektif mendorong pemulihan ekonomi nasional. Menurutnya, Komisi XI akan mengkaji efek kebijakan PPnBM DTP terhadap konsumsi masyarakat menengah.
"Karena kelas menengah ini perlu dirangsang keluar rumah, mobilitas, traveling, dinner, dan beberapa aktivitas lain," ujarnya.
Pemerintah telah mengumumkan pemberian insentif PPnBM DTP pada kendaraan untuk mendorong daya beli masyarakat. Rencananya, insentif tersebut berlaku pada kendaraan bermotor dalam segmen kurang dari 1.500 cc, yaitu untuk kategori sedan dan mobil 4x2.
Insentif berlaku pada Maret hingga Desember 2021. Pembagiannya, PPnBM DTP sebesar 100% dari tarif (3 bulan pertama), PPnBM DTP sebesar 50% (3 bulan berikutnya), serta PPnBM DTP sebesar 25% (empat bulan berikutnya).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah memasukkan insentif PPnBM DTP pada kendaraan bermotor itu dalam klaster insentif usaha pada program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan pagu senilai Rp2,99 triliun. (rig)