Petugas medis Filipina. (Foto: ph.asiatatler.com)
MANILA, DDTCNews - Pemerintah Filipina menebar berbagai insentif pajak untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19, seperti membebaskan gaji dan tunjangan tenaga medis dari pajak penghasilan (PPh).
Bureau of Internal Revenue (BIR) menyatakan UU Nomor 11494 atau Bayanihan 2 mengatur gaji dan tunjangan para tenaga medis yang direkrut secara khusus untuk menangani pandemi akan terbebas dari PPh. Kebijakan ini berlaku untuk petugas medis di institusi pemerintah maupun swasta.
"Kompensasi bagi petugas medis yang terjangkit Covid-19 saat menjalankan tugasnya atau meninggal karena penyakit tersebut juga akan dibebaskan dari pajak," bunyi pertanyaan BIR, Selasa (20/10/2020).
BIR juga telah menerbitkan Peraturan Pendapatan No. 29-2020 sebagai pedoman pelaksanaan pembebasan PPh atas gaji dan tunjangan para tenaga medis, untuk melaksanakan Bayanihan 2.
Anggota parlemen Filipina Greg Gasataya mengapresiasi kebijakan tersebut. Menurutnya pembebasan pajak tersebut sebagai apresiasi negara kepada tenaga medis yang berada paling depan melawan pandemi.
"Saya yakin ini ini menjadi kabar baik bagi para profesional kesehatan dan medis yang mempertaruhkan nyawa menghadapi risiko pandemi Covid-19, dan keluarganya," ujarnya.
Anggota parlemen lainnya, Sarmiento, menyatakan hal serupa. Walaupun bertugas di komisi transportasi di DPR, dia mendukung pembebasan PPh atas gaji dan tunjangan tenaga medis saat negara mengalami keadaan darurat akibat pandemi.
"Gaji dan tunjangan itu tidak seberapa dibandingkan dengan pengorbanan para frontliner kami karena mereka menghadapi bahaya ketika bekerja. Mereka langsung berada di jantung pandemi," katanya, dilansir mb.com.ph. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.