KINERJA PROPERTI

Backlog Perumahan Tinggi karena Jumlah KK Tumbuh, Jokowi Sampaikan Ini

Muhamad Wildan | Rabu, 09 Agustus 2023 | 17:15 WIB
Backlog Perumahan Tinggi karena Jumlah KK Tumbuh, Jokowi Sampaikan Ini

Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan perumahan subsidi di Banda Aceh, Aceh, Rabu (2/8/2023). ANTARA FOTO/Ampelsa/hp..

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpandangan sektor properti masih memiliki ruang untuk terus bertumbuh.

Pasalnya, backlog kepemilikan rumah di Indonesia saat ini mencapai 12,1 juta. Pada sisi lain, jumlah kartu keluarga (KK) tercatat selalu naik sebanyak 700.000 hingga 800.000 KK setiap tahunnya. Artinya, kebutuhan rumah selalu naik setiap tahun.

"Jadi kalau nanti anggota REI masih tambah, saya kira karena kesempatannya masih banyak. Sekali lagi, pertumbuhan KK baru itu 700.000 hingga 800.000 per tahunnya," kata Jokowi, Rabu (9/8/2023).

Baca Juga:
Jokowi: Presiden dan Wapres Terpilih Harus Segera Siap-Siap Bekerja

Walau demikian, tingginya backlog kepemilikan rumah tersebut perlu disikapi secara hati-hati. "Jangan hanya bangun, bangun, bangun, padahal backlog kita sudah enggak ada, misalnya. Enggak bisa, semuanya manajemen itu harus dikendalikan, harus dikelola," ujar Jokowi

Menurut Jokowi, sektor properti memiliki peran penting menjaga pertumbuhan ekonomi. Jokowi mengatakan sektor properti memberikan kontribusi besar terhadap PDB dan mampu menyerap 13 juta hingga 19 juta tenaga kerja.

Lebih lanjut, setidaknya ada 185 subsektor industri lainnya yang bergantung pada sektor properti. Kata Jokowi, banyak negara yang ingin memajukan ekonominya lewat sektor properti karena adanya faktor ini.

Baca Juga:
Ingin Jadi Anggota OECD, Jokowi Bentuk Timnas

"Semuanya industri tersangkut di sini. Semen, batu bata, besi, cat, semuanya bergerak kalau industri properti dan real estat itu bergerak. Furnitur dan interior, kursi, lampu, kasur, toilet pasti laku karena ada rumah-rumah baru yang banyak," ujar Jokowi.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor konstruksi dan real estat memberikan kontribusi terhadap PDB masing-masing sebesar 9,43% dan 2,4%. Pada kuartal II/2023, kedua sektor tersebut bertumbuh sebesar 5,23% dan 0,96%. Dari sisi pajak, sektor konstruksi dan real estat hanya memberikan kontribusi sebesar 4% terhadap total penerimaan pajak. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 09:30 WIB KEANGGOTAAN OECD

Ingin Jadi Anggota OECD, Jokowi Bentuk Timnas

Senin, 22 April 2024 | 14:05 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

BERITA PILIHAN
Rabu, 01 Mei 2024 | 13:00 WIB KELAS PPH PASAL 21 (4)

Memahami Pengurang Penghasilan dalam PPh Pasal 21

Rabu, 01 Mei 2024 | 12:00 WIB KOTA BANJARBARU

Pemkot Patok Tarif 40% Pajak Jasa Hiburan Karaoke dan Spa

Rabu, 01 Mei 2024 | 11:30 WIB PAJAK PENGHASILAN

Begini Cara Hitung Angsuran PPh Pasal 25 BUMN dan BUMD

Rabu, 01 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Kriteria-Perbedaan Barang Kiriman Hasil Perdagangan dan Nonperdagangan

Rabu, 01 Mei 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 01 MEI 2024 - 07 MEI 2024

Berjalan Sebulan Lebih, Kurs Pajak Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS

Rabu, 01 Mei 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Aturan Impor Susu Bakal Direlaksasi untuk Program Susu Gratis Prabowo

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Impor Barang Bawaan Tak Dibatasi, Bea Masuk Tetap Sesuai PMK 203/2017

Rabu, 01 Mei 2024 | 07:00 WIB LITERATUR PAJAK

Selamat Hari Buruh! Yuk, Pahami Hak dan Kewajiban Perpajakannya