AUSTRALIA

Asosiasi Bankir Protes Soal Pajak Khusus Untuk Perbankan Besar

Redaksi DDTCNews | Jumat, 12 Mei 2017 | 12:02 WIB
Asosiasi Bankir Protes Soal Pajak Khusus Untuk Perbankan Besar Chief Executive Officer (CEO) Asosiasi Bankir Australia Anna Bligh.

CANBERRA, DDTCNews – Asosiasi Bankir Australia protes soal pajak khusus yang akan diterapkan terhadap lima bank terbesar di Australia. Kelima bank tersebut adalah ANZ Bank, Westpac, National Australia Bank, Commonwealth Bank, dan Macquarie.

Chief Executive Officer (CEO) Asosiasi Bankir Australia Anna Bligh mengatakan penerapan pajak khusus lima bank besar tersebut merupakan kebijakan yang tidak dipikirkan dengan baik. Bahkan, Bligh menuduh kebijakan pajak ini hanya kedok untuk menambal APBN yang berlubang.

“Ini adalah pajak yang akan memukul warga Australia dengan cara melukai investasi dan dapat menimbulkan berbagai macam konsekuensi. Hal ini akan mempengaruhi sistem perbankan secara keseluruhan,” pungkasnya, Rabu (10/5).

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Negara Mitra

Baru-baru ini, Menteri Keuangan Australia Scott Morrison mengumumkan anggaran pendapatan belanja dan negara (APBN) yang baru. Yang mengejutkan, dalam APBN tersebut tertera adanya kenaikan pajak bagi lima bank terbesar di Australia. Kenaikan pajak khusus tersebut akan berlaku efektif mulai Juli 2017.

“Akan ada peningkatan penerimaan pajak sebesar AU$6,2 miliar atau sekitar Rp60,9 triliun dalam empat tahun ke depan dengan peningkatan pajak bagi lima bank besar,” ungkap Morinson saat menjelaskan APBN yang baru di Gedung Parlemen, Canberra.

Asosiasi Bankir Australia menilai peningkatan pajak khusus terhadap lima bank besar tersebut dianggap merugikan. Apalagi dengan adanya pernyataan dari Morrison yang memperingatkan bank agar tidak menyampaikannya kepada konsumen.

Asosiasi Bankir Australia, seperti dilansir dalam ft.com, mengatakan kebijakan pajak baru tersebut adalah kebijakan buruk, sebab kebijakan tersebut ditetapkan tanpa adanya konsultasi terlebih dahulu dengan pihak perbankan.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 09:03 WIB KURS PAJAK 24 APRIL 2024 - 30 APRIL 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Negara Mitra

Rabu, 17 April 2024 | 10:41 WIB KURS PAJAK 17 APRIL 2024 - 23 APRIL 2024

Kurs Pajak Terkini: Rupiah Berlanjut Melemah, Dolar AS Makin Perkasa

Rabu, 03 April 2024 | 09:11 WIB KURS PAJAK 03 APRIL 2024 - 16 APRIL 2024

Rupiah Berlanjut Melemah Terhadap Dolar AS dan Mayoritas Negara Mitra

BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Kemendagri Minta Pemda Tetap Antisipasi Inflasi Pasca-Lebaran

Sabtu, 27 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PERPAJAKAN

Penindakan Kepabeanan dan Cukai dari Tahun ke Tahun

Sabtu, 27 April 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Catat! WP Ini Tak Kena Sanksi Denda Meski Telat Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 10:03 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Wajib Pajak Siap-Siap Ditunjuk DJP, Ikut Uji Coba Coretax System

Sabtu, 27 April 2024 | 10:00 WIB PENDAPATAN DAERAH

Mendagri Minta Pemda Ambil Terobosan Demi Tingkatkan PAD

Sabtu, 27 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

RKP 2025 Disusun Meski RPJPN Belum Diundangkan, Ini Alasan Bappenas

Sabtu, 27 April 2024 | 09:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Meski Lewat Tenggat Waktu, DJP Minta WP OP Tetap Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024