KEBIJAKAN EKONOMI

Antisipasi Dampak Perang Iran-Israel, APBN Tetap Jadi Bantalan

Dian Kurniati | Selasa, 16 April 2024 | 14:25 WIB
Antisipasi Dampak Perang Iran-Israel, APBN Tetap Jadi Bantalan

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kesaksiannya dalam sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menyatakan tetap menjadikan APBN sebagai bantalan untuk meredam ketidakpastian geopolitik, terutama setelah perang Iran dan Israel.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan terus memonitor dampak perang Iran-Israel terhadap perekonomian Indonesia. Menurutnya, perang tersebut berpotensi meningkatkan harga minyak dan ongkos logistik.

"Tentu seperti dalam krisis-krisis, kita menggunakan anggaran sebagai buffer, sebagai bantalan, cushion," katanya, Selasa (16/4/2024).

Baca Juga:
DPR Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel ke APBN

Airlangga mengatakan ongkos transportasi erat berkaitan dengan kenaikan biaya bahan bakar minyak (BBM). Namun untuk di dalam negeri, pemerintah memastikan tidak akan terjadi kenaikan harga BBM setidaknya hingga Juni 2024.

Dia menjelaskan pemerintah masih memantau pergerakan harga minyak dunia beserta dampaknya pada alokasi subsidi energi. Perubahan kebijakan mengenai subsidi energi pun dapat dilakukan berdasarkan evaluasi setelah Juni 2024.

Meski demikian, pemerintah juga terus mencermati kondisi APBN agar dapat menjalankan perannya secara optimal sebagai shock absorber.

Baca Juga:
Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan

"Tentunya juga menjaga agar defisit tetap dalam rentang yang diperbolehkan oleh undang-undang," ujarnya.

Airlangga menambahkan secara fundamental perekonomian Indonesia masih tumbuh solid sebesar 5% dengan inflasi dalam rentang 2,5% plus minus 1%. Selain itu, neraca perdagangan juga masih surplus dan cadangan devisa tetap tinggi.

Pada 2024, pemerintah mengalokasikan subsidi energi senilai Rp189,1 triliun yang terdiri atas subsidi BBM dan elpiji, serta subsidi listrik. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 19 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel ke APBN

Kamis, 18 April 2024 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan

BERITA PILIHAN
Selasa, 30 April 2024 | 17:44 WIB KERJA SAMA PERPAJAKAN

Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak, DJP Teken Kerja Sama dengan TNI

Selasa, 30 April 2024 | 17:00 WIB PAJAK PENGHASILAN

Kapan Sisa Lebih Badan atau Lembaga Nirlaba Pendidikan Jadi Objek PPh?

Selasa, 30 April 2024 | 16:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pekerja Migran Perlu Pahami Aturan Barang Kiriman Agar Bebas Bea Masuk

Selasa, 30 April 2024 | 15:55 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

DJP Jakbar: Penerimaan Pajak Konstruksi dan Real Estat Tumbuh 25,5%

Selasa, 30 April 2024 | 15:47 WIB PERMENDAG 7/2024

Pemerintah Resmi Hapus Batasan Barang Bawaan dari Luar Negeri

Selasa, 30 April 2024 | 15:30 WIB PENERIMAAN CUKAI

Setoran Cukai Minuman Alkohol Tumbuh 6,58 Persen pada Kuartal I/2024

Selasa, 30 April 2024 | 15:09 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Gagal Submit SPT-Y? DJP Tawarkan Cara Ini