AUSTRALIA

AEoI Ungkap Harta Simpanan Warga di Luar Negeri Rp968 Triliun

Redaksi DDTCNews | Kamis, 15 Agustus 2019 | 14:51 WIB
AEoI Ungkap Harta Simpanan Warga di Luar Negeri Rp968 Triliun

CANBERRA, DDTCNews–Melalui kerja sama internasional Kantor Pajak Australia (Australian Taxation Office/ATO) berhasil mendapatkan data orang Australia memiliki lebih dari Aus$100 miliar setara dengan Rp968 triliun di luar negeri dan tersebar di lebih dari 1,6 juta rekening.

Asisten Komisioner ATO Karen Foat mengatakan ATO telah mengirim sekitar 2.000 surat kepada warga Australia yang telah diidentifikasi tidak melaporkan pendapatannya yang disimpan di luar negeri dengan batas Aus$20 juta setara dengan Rp193 miliar.

“Warga Australia yang memiliki investasi di luar negeri harus lapor kepada ATO untuk menghindari hukuman dan meminimalkan jumlah bunga yang harus mereka bayar atas pajak yang harus dibayarkan pada tahun-tahun sebelumnya,” katanya di Canberra, Rabu (14/8/2019).

Baca Juga:
Kurs Pajak Terkini: Rupiah Berlanjut Melemah, Dolar AS Makin Perkasa

ATO telah mengumpulkan data di bawah program yang disebut standar pelaporan umum pertukaran data perpajakan otomatis (Automatic Exchange of Information/AEoI). Di dalamnya, ada 65 negara yang bertukar informasi termasuk saldo akun, nama dan pendapatan dari dividen atau penjualan aset.

Foat menambahkan beberapa dari negara tempat warga Australia menyimpan hartanya itu adalah mitra atau yurisdiksi yang dekat dengan Australia. Kemudian juga Inggris, dan negara bebas pajak seperti Bermuda, Luksemburg, dan sejenisnya.

Dia mengatakan beberapa orang mungkin tidak menyadari bahkan sejumlah kecil pendapatan di luar negeri pun perlu dinyatakan di Australia. Sebanyak 2.000 surat yang dikirim sejauh ini mengakibatkan wajib pajak menyatakan penghasilan tambahan Aus$500.000 setara dengan Rp4 miliar.

Baca Juga:
Incar Data-Data Restoran dan Tempat Hiburan, Petugas Pajak Lakukan Ini

“Banyak orang mungkin dilahirkan di luar Australia atau bekerja di luar negeri dan lupa bahwa mereka memiliki rekening atau investasi di sana. Mungkin hanya rekening bank, properti atau saham dalam bisnis keluarga, dan mereka menyimpannya di sana ketika mereka kembali ke Australia,” katanya.

Seperti dilansir theguardian.com, ATO belum memiliki perkiraan berapa banyak pajak tambahan yang dapat diraih dari pencocokan data secara keseluruhan. ATO sendiri baru menerima informasi tahap pertama pada September 2018, baru tahun ini sistem sudah penuh menyediakan data. (MG-dnl/Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 17 April 2024 | 10:41 WIB KURS PAJAK 17 APRIL 2024 - 23 APRIL 2024

Kurs Pajak Terkini: Rupiah Berlanjut Melemah, Dolar AS Makin Perkasa

Rabu, 03 April 2024 | 09:11 WIB KURS PAJAK 03 APRIL 2024 - 16 APRIL 2024

Rupiah Berlanjut Melemah Terhadap Dolar AS dan Mayoritas Negara Mitra

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M