BALIKPAPAN, DDTCNew – Penerapan alat perekam transaksi usaha (tapping box) di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur mampu meningkatkan penerimaan pajak daerah. Alat itu telah dipasang sejak awal 2019.
Sekretaris Badan Pengelolaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Kota Balikpapan Haemusri Umar mengatakan keberadaan alat ini berfungsi merekam data transaksi wajib pajak untuk dapat mengetahui pendapatannya secara riil, sehingga terhindar dari laporan internal fiktif.
“Selain itu, bagi pemerintah daerah penerapan alat ini bermanfaat untuk transparansi, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi dalam pemungutan pajak. Dengan demikian penerimaan pajak daerah menjadi lebih optimal,” ujarnya, Sabtu (2/11/2019).
Dengan adanya alat itu, penerimaan pajak Balikpapan naik hampir 8% di semua sektor. Kenaikan tersebut diyakini akan meningkat karena belum seluruh tempat usaha telah dipasang tapping box.
“Alat tersebut dipasang untuk jenis pajak restoran, hotel, parkir dan hiburan. Dengan alat ini, BPPDRD dapat memantau transaksi tempat usaha secara online, sehingga dapat mencegah kecurangan,” paparnya.
Tahun lalu, Pemkot Balikpapan mendapatkan bantuan dari Bankaltimtara sebanyak 15 tapping box secara bertahap. Dengan demikian total alat perekam yang tersedia kini berjumlah 40 unit. Di luar itu, pemerintah juga memfasilitasi 60 unit mesin kasir untuk melakukan pemantauan.
Umar menambahkan, sebetulnya pemerintah harus menyediakan alat itu untuk membantu aktivitas bisnis. Namun saat ini realisasinya masih terbatas dikarena anggaran yang minim untuk membeli alat itu.
Seperti diketahui, harga satu tapping box berkisaran antara Rp10 juta sampai dengan Rp15 juta. Barang tersebut menjadi aset penting pemerintah yang dipasang di lokasi wajib pajak.
Ia mengatakan pada 2020 nanti penerimaan pajak daerah ditargetkan mencapai Rp521 miliar . Selain itu, target untuk pendapatan asli daerah (PAD) senilai Rp715 miliar. Target PAD itu naik sekitar Rp5 miliar dibandingkan dengan tahun 2019.
Seperti dilansir kaltim.prokal.co, target penerimaan pajak daerah tahun 2019 senilai Rp501 miliar dan terhitung hingga pertengahan Oktober 2019 penerimaan pajak telah mencapai Rp465 miliar. (MG-anp/Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.