VIETNAM

Tarif PPN Turun, Pengusaha Yakin Pertumbuhan Ekonomi Segera Membaik

Redaksi DDTCNews
Selasa, 15 Februari 2022 | 17.30 WIB
Tarif PPN Turun, Pengusaha Yakin Pertumbuhan Ekonomi Segera Membaik

Ilustrasi.

HANOI, DDTCNews – Pemberlakuan insentif pajak berupa pemotongan tarif PPN dari 10% menjadi 8% mulai Februari 2022 diprediksi akan merangsang pertumbuhan ekonomi Vietnam.

Ta Cao Phong, Direktur Utama 22 JSC, menyambut baik keputusan pemerintah pada awal tahun ini. Menurutnya, tarif PPN yang lebih rendah berpotensi mendorong transaksi penjualan dan keuntungan perusahaan.

“Tarif pajak yang lebih rendah memungkinkan kami untuk dapat menjual lebih banyak sehingga mendorong penjualan dan keuntungan, serta menghasilkan pendapatan yang lebih stabil bagi pekerja kami,” katanya, Selasa (15/2/2022).

Ta Cao Pong memperkirakan insentif yang diberlakukan tersebut akan menurunkan tagihan PPN-nya hingga di atas VND3 miliar atau setara dengan Rp1,89 miliar tahun ini. Dia berniat memakai uang tersebut untuk meningkatkan produksi dan memperluas jangkauan pasar.

Manajer Penjualan Good Morning House JSC Nguyen Minh Tuan menambahkan perusahaan mampu menyisihkan sejumlah dana dari kebijakan pajak tersebut. Rencananya, dana tersebut akan dipakai untuk kegiatan penelitian dan pengembangan.

Sementara itu, Kepala Institut Pengembangan Ekonomi dan Bisnis Mac Quox Anh meyakini tarif PPN yang lebih rendah dapat mendorong investasi asing. Untuk itu, ia tidak meragukan insentif PPN dapat mempercepat pemulihan ekonomi.

“Biaya input yang lebih rendah membuat perusahaan lebih kompetitif,” tegasnya seperti dilansir m.phnompenhpost.com.

Di lain pihak, Le Duy Minh, Direktur Departemen Pajak Kota Ho Chi Minh memperkirakan insentif PPN bakal mendistorsi pendapatan pajak kota sekitar VND8 triliun hingga VND10 triliun sepanjang tahun ini.

Menurutnya, penurunan pendapatan akan menyulitkan otoritas pajak dalam mengejar penerimaan. Namun, ia meyakini pemotongan PPN akan mendorong perusahaan untuk meningkatkan produksi yang berguna bagi pemulihan ekonomi. (vallen/rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.