PP 23/2018

Simak Lagi Penghitungan Jangka Waktu Pengenaan PPh Final 0,5% UMKM

Redaksi DDTCNews | Selasa, 15 Maret 2022 | 17:00 WIB
Simak Lagi Penghitungan Jangka Waktu Pengenaan PPh Final 0,5% UMKM

Pelaku UMKM menata tas anyaman eceng gondok yang dipamerkan dalam Bazaar Klaster Mantriku di halaman Kantor DPRD Jawa Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (11/3/2022). ANTARA FOTO/Aji Styawan/nym.
 

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) menyampaikan ada 2 opsi perhitungan jangka waktu berlakunya pengenaan pajak penghasilan (PPh) final 0,5% yang diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP 23/2018.

Pertama, jangka waktu pemanfaatan PPh final UMKM dihitung sejak tahun terdaftarnya wajib pajak. Catatannya, opsi ini berlaku bagi wajib pajak yang terdaftar sejak (setelah) berlakunya PP 23/2018. Perlu diketahui, beleid tersebut berlaku sejak 1 Juni 2018.

Kedua, Pasal 5 ayat (2) PP 23/2018 menyebutkan bahwa jangka waktu pengenaan PPh final bisa juga dihitung sejak tahun pajak berlakunya PP 23/2018 (sejak 2018). Opsi ini berlaku bagi wajib pajak yang sudah terdaftar sebelum PP 23/2018 berlaku.

Baca Juga:
Besok Siang, Telepon dan Live Chat Kring Pajak Dihentikan Sementara

"PP 23 tahun 2018 berlaku sejak 8 Juni 2018. Untuk jangka waktu pengenaan PPh final diatur dalam Pasal 5 ayat (1)," tulis DJP melalui contact center Kring Pajak di Twitter, Selasa (15/3/2022).

Pasal 5 ayat (1) menyebutkan jangka waktu pengenaan PPh final paling lama 7 tahun untuk wajib pajak orang pribadi; 4 tahun untuk wajib pajak badan berbentuk koperasi, CV, dan firma; serta 3 tahun untuk wajib pajak badan berbentuk PT.

DJP lantas memberikan contoh dari pertanyaan netizen yang diajukan. Misalnya, sebuah perusahaan A berbentuk CV yang terdaftar pada 2020. Dengan demikian, jangka waktu pengenaan PPh finalnya adalah 3 tahun terhitung sejak 2020 dan berakhir pada tahun pajak 2022.

Baca Juga:
Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Contoh lain, seluruh wajib pajak badan yang sudah memanfaatkan PPh final UMKM sejak 2018 atau sebelumnya sudah harus menggunakan ketentuan umum atau normal mulai tahun 2022.

Penjelasan DJP di atas merupakan jawaban atas pertanyaan sebuah akun di Twitter. Pemilik akun tersebut bertanya terkait dasar perhitungan jangka waktu pengenaan PPh final 0,5%.

"@kring_pajak min mau bertanya untuk perhitungan tahun yang masih dapat pembebasan PPh final dari 1% ke 0,5% itu kan 3 tahun ya. Nah itu menghitungnya dari tahun berdirinya atau pengukuhannya?" tanya netizen tersebut.

Baca Juga:
DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Sebelumnya, DJP juga sempat mengingatkan bahwa wajib pajak badan yang sudah memilih untuk dikenai pajak sesuai dengan ketentuan umum UU Pajak Penghasilan (PPh) tidak bisa lagi menggunakan tarif PPh final UMKM PP 23/2018.

Sesuai dengan Pasal 3 ayat (2) PP 23/2018, penggunaan PPh final tidak berlaku untuk wajib pajak yang memilih untuk dikenai PPh berdasarkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a, Pasal 17 ayat (2a), atau Pasal 31E UU PPh. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 16:50 WIB PAJAK PENGHASILAN

DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

BERITA PILIHAN
Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 16:50 WIB PAJAK PENGHASILAN

DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Rabu, 24 April 2024 | 16:45 WIB PENGADILAN PAJAK

Patuhi MK, Kemenkeu Bersiap Alihkan Pembinaan Pengadilan Pajak ke MA

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB KPP MADYA TANGERANG

Lokasi Usaha dan Administrasi Perpajakan WP Diteliti Gara-Gara Ini

Rabu, 24 April 2024 | 15:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

DJP: 13,57 Juta WP Sudah Laporkan SPT Tahunan hingga 23 April 2024