INGGRIS

Rombak Skema Pajak, Kendaraan Beremisi Bakal Kena Pajak Lebih Tinggi

Redaksi DDTCNews
Sabtu, 02 Mei 2020 | 07.00 WIB
Rombak Skema Pajak, Kendaraan Beremisi Bakal Kena Pajak Lebih Tinggi

Ilustrasi.

LONDON, DDTCNews—Pemerintah Inggris tengah berupaya merombak sistem pajak atas kendaraan bermotor, sehingga beban pajak yang harus dibayar pemilik kendaraan berpolusi makin besar ketimbang kendaraan ramah lingkungan.

Proposal perubahan sistem pajak kendaraan bermotor tercantum dalam rencana anggaran pemerintah. Dalam dokumen itu, pungutan pajak kendaraan berbahan bakar fosil untuk tahun kedua dan seterusnya akan sama seperti tahun pertama.

“Kami akan terus bergerak menuju target untuk mendorong pembelian mobil dengan emisi yang lebih rendah," tulis proposal perubahan sistem pajak dikutip Kamis (30/4/2020).

Untuk diketahui, pungutan pajak kendaraan berbahan bakar fosil untuk tahun pertama akan dihitung dari jumlah polusi yang dihasilkan. Untuk tahun kedua, pungutan akan dipatok sama baik itu untuk kendaraan ramah lingkungan maupun kendaraan paling berpolusi.

Ke depannya, skema pungutan akan diubah. Pungutan pajak tahun kedua dan seterusnya akan tetap dihitung berdasarkan jumlah polusi yang dihasilkan, sehingga kendaraan berpolusi akan mendapat pungutan lebih besar ketimbang ramah lingkungan.

Jika terealisasi, kendaraan paling berpolusi di Inggris bakal membayar lebih dari £2.000 atau setara Rp37 juta tiap tahun. Berbanding terbalik, pemilik kendaraan listrik kemungkinan besar tidak akan mengeluarkan uang sepeserpun.

Opsi lain dari proposal perubahan skema pajak kendaraan bermotor ialah menawarkan dua sistem tarif untuk pajak mobil. Tarif dibagi kedalam dua golongan berdasarkan jumlah emisi yang dihasilkan dengan patokan emisi sebesar 150g/km.

Apabila kendaraan menghasilkan emisi lebih rendah dari ambang batas tersebut maka pungutan pajak akan lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan yang menghasilkan emisi lebih dari 150g/km, demikian dilansir dari Express UK. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.