UNGARAN, DDTCNews – Baru sepekan berjalan, sudah ada lebih dari 2.000 wajib pajak (WP) yang mengikuti program pembebasan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) dan denda administrasi pajak kendaraan bermotor (PKB) di Kabupaten Semarang.
Kepala Seksi BBNKB Kabupaten Semarang, Atma Prija Pantja mengatakan program pemutihan itu dilaksanakan Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah (UP3AD) Kabupaten Semarang dari 22 November sampai 31 Desember 2016.
“Sampai Sabtu lalu sudah tercatat 1.940 orang WP yang memanfaatkan program pemutihan ini, khususnya pembebasan denda pajak kendaraan bermotor. Termasuk tinggi ini antusiasme masyarakat,” ujarnya di Ungaran, Senin (28/11).
Atma menjelaskan untuk program pemutihan BBNKB, sejauh ini baru tercatat sebanyak 119 WP yang sudah ikut mendaftar dan berpartisipasi. Akan tetapi, jumlah tersebut hanya pada golongan BBNKB dalam Provinsi Jawa Tengah.
Dalam kesempatan itu, Atma mengungkapkan masyarakat masih bisa memanfaatkan program pembebasan BBNKB itu cukup dengan menyertakan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) asli dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Ia menambahkan WP yang belum menerima fisik e-KTP tak perlu khawatir. Pelayanan tetap dilakukan meski menggunakan surat keterangan pengganti e-KTP dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Semarang. “Kami sudah berkoordinasi dengan Disdukcapil,” katanya.
Sementara itu, Priyambada (36), warga Pringapus, Kabupaten Semarang, yang mengikuti program pemutihan BBNKB dan PKB mengatakan memanfaatkan program tersebut untuk pemutihan pajak sepeda motornya, yang sudah tiga tahun ini mati pajak.
“Saya itu baru tahu dari teman kalau ada program ini. Katanya suruh ke Samsat Ungaran untuk info lebih jelasnya. Saya mau mengurus balik nama serta ikut pemutihan pajak dua sepeda motor. Yang satu milik saya, yang satu milik isteri. Dulu beli seken semua,” katanya.
Setelah mengikuti program pemutihan pajak kendaraan tersebut, ia berjanji akan membayar pajak secara rutin. “Tiga tahun saya tak pajak, karena beli sepeda motor seken. Pemiliknya sudah pindah domisili,” katanya seperti dikutip jateng.tribunnews.com. (Amu/Gfa)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.