FILIPINA

Pengenaan Pajak Ini Lejitkan Penerimaan

Redaksi DDTCNews | Rabu, 20 Juli 2016 | 11:32 WIB
 Pengenaan Pajak Ini Lejitkan Penerimaan

MANILA, DDTCNews – Pemberlakuan Sin Tax Law (STL) di Filipina sejak 2012 telah menambah penerimaan negara sampai dengan rata-rata ₱86,1 miliar dalam 4 tahun terakhir. Hal tersebut ditandai dengan lompatan sebesar 155% dari 2011 ke 2015.

Berkat penerimaan ini, seperti analisis yang dilakukan Ban Dunia, pemerintah dapat mengalokasikan dana untuk membantu mendukung program-program kesejahteraan sosial, dan menyatakan Filipina sebagai negara percontohan bagi negara lainnya.

“Dengan pengenaan pajak ini Filipina dapat mengalokasikannya ke bidang-bidang penting untuk mendukung program kesejahteraan sosial. Dalam hal ini, Filipina pantas jadi model bagi negara lainnya,” papar juru bicara Bank Dunia.

Baca Juga:
Inflasi Bikin Beban PPh Pegawai di Negara-Negara OECD Meningkat

Dengan pajak itu, lanut juru bicara Bank Dunia, telah memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat. “Negara lain harus banyak belajar dari keberhasilan ini, terutama mengenai desain dan pelaksanaan STL,” tambahnya.

Selain itu, pengenaan pajak ini jelas menempati peringkat tinggi sebagai salah satu reformasi kebijakan sangat tegas dan signifikan yang ditetapkan Filipina dalam beberapa dekade terakhir.

Analisis yang dilakukan Bank Dunia mengenai pajak ini dirangkum dalam sebuah laporan berjudul ‘Sin Tax Reform in the Philippines: Transforming Public Finance, Health, and Governance for More Inclusive Development’. Laporan tersebut berisikan hukum pajak dosa telah membantu Filipina meningkatkan pembiayaan perawatan kesehatan bahkan sampai mencapai dua kali lipat dari sebelumnya.

Baca Juga:
UU Kemudahan Bayar Pajak Berlaku, Pemerintah Ini Ingin Kepatuhan Naik

Peningkatan itu dirasakan langsung oleh Departemen Kesehatan pada tahun di mana hukum tersebut diberlakukan. Anggaran Departemen Kesehatan pada tahun ini sebanyak tiga kali lipat dibandingkan tahun 2012 (secara nominal), yang mencapai hingga ₱122 miliar.

Selain meningkatkan penerimaan, STL juga diharapkan dapat mengurangi konsumsi rokok dengan menaikan harga secara signifikan. Berdasarkan data awal, memang pengenaannya menunjukan penurunan merokok.

Sebagai tindakan reformasi, sebagaimana dilansir Manila Times, STL menaikan dan menyederhanakan cukai bagi tembakau dan alkohol dan secara langsung juga meningkatkan pendapatan pemerintah.

Baca Juga:
Demi Keadilan, Semua Barang Impor yang Masuk ke Negara Ini Kena PPN

STL adalah cukai yang dikenakan untuk beberapa barang tertentu yang biasanya dianggap merugikan untuk dikonsumsi masyarakat. Contohnya seperti alkohol, tembakau, obat-obatan, perjudian, minuman ringan, fast food, atau bahkan permen.

Pengenaannya pajak ini ditujukan untuk meningkatkan harga barang guna mengurangi penggunaannya dan membatasi penyebarannya di masyarakat. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 30 April 2024 | 17:44 WIB KERJA SAMA PERPAJAKAN

Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak, DJP Teken Kerja Sama dengan TNI

Selasa, 30 April 2024 | 17:00 WIB PAJAK PENGHASILAN

Kapan Sisa Lebih Badan atau Lembaga Nirlaba Pendidikan Jadi Objek PPh?

Selasa, 30 April 2024 | 16:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pekerja Migran Perlu Pahami Aturan Barang Kiriman Agar Bebas Bea Masuk

Selasa, 30 April 2024 | 15:55 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

DJP Jakbar: Penerimaan Pajak Konstruksi dan Real Estat Tumbuh 25,5%

Selasa, 30 April 2024 | 15:47 WIB PERMENDAG 7/2024

Pemerintah Resmi Hapus Batasan Barang Bawaan dari Luar Negeri

Selasa, 30 April 2024 | 15:30 WIB PENERIMAAN CUKAI

Setoran Cukai Minuman Alkohol Tumbuh 6,58 Persen pada Kuartal I/2024

Selasa, 30 April 2024 | 15:09 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Gagal Submit SPT-Y? DJP Tawarkan Cara Ini