JERUSALEM, DDTCNews – Israel menjadi negara kelima tertinggi yang menerapkan tarif pajak bahan bakar minyak (BBM) bersama Belanda, Italia, Finlandia, dan Yunani. Dalam 4 tahun terakhir, tarif pajak atas BBM naik hingga 10%.
Dalam kajian sebuah institusi energi dan lingkungan di Israel, tarif pajak BBM naik dari 55% menjadi 65% (per liter) dalam 4 tahun terakhir. Dengan begitu, harga satu liter BBM di Israel kini diperkirakan menjadi NIS3,90 (Rp13.349).
“Tingginya tarif pajak atas BBM ini adalah upaya pemerintah menambah penerimaan negara, dalam setahun saja penerimaan pajak dari BBM menyumbang NIS13 miliar (Rp 44 triliun),” ungkap pernyataan resmi dari institusi tersebut, Senin (1/11).
Dari hasil kajian institusi ini pun ditemukan rata-rata setoran pajak dari kebutuhan energi satu rumah tangga bisa mencapai NIS850 (Rp2,9 juta) dengan rincian dari cukai bahan bakar sebesar NIS620 (Rp2,1 juta), dari pajak pertambahan nilai (PPN) bahan bakar sebesar NIS180 (Rp613.137), dan tagihan sebesar listrik NIS50 (Rp170.316).
Sementara itu, mulai hari ini harga maksimum bahan bakar yang mengandung oktan 95 per liternya naik dari NIS0,14 (Rp47 ribu) menjadi NIS6,03 (Rp20.640), setelah disesuaikan dengan susulan kenaikan harga minyak global.
Seperti dilansir dalam globes.co, kenaikan harga minyak global memiliki dampak yang cukup besar di Israel, sehingga pemerintah menetapkan tarif pajak yang tinggi untuk harga BBM. (Gfa)